IndoBRITA, Manado- Berbagai kritik dan sorotan dari DPRD Sulawesi Utara terkait tidak tercapainya target deviden tahun 2016, akhirnya pihak Bank Sulutgo memberikan penjelasan.
Kepada wartawan, Direktur Utama Bank Sulutgo, Jeffry Dendeng mengakui bahwa target deviden sebesar Rp55 miliar tak bisa mereka penuhi. Alasannya, target itu terlalu besar, dimana untuk merealisasikannya, laba Bank Sulutgo harus mencapai Rp350 miliar.
“Mungkin ini jadi pengalaman bagi kami untuk intens membahas hitungan deviden sampai sedetail mungkin. Dan (mungkin) karena penetapan target terlalu besar hingga kami tak bisa capai target,” terang Dendeng usai menghadiri rapat paripurna penetapan KUA-PPAS APBD Perubahan 2017, Kamis (10/8/2017).
Ia juga membantah pernyataan Ketua Fraksi Partai Golkar Eddyson Masengi, bahwa deviden kabarnya telah dikonversikan ke saham. Sedangkan Gubernur Olly Dondokambey yang diwawancarai wartawan mengaku bahwa target deviden Bank Sulutgo tidak tercapai disebabkan adanya biaya-biaya lain yang ditargetkan direksi yang lama belum masuk.
“Semua kena biaya di akhir tahun semua, jadi (deviden) agak turun. Tapi untuk tahun depan sudah dicadangkan duluan, sehingga target kami laba tahun 2017 ini mencapai Rp400 miliar, dan rating konstruksi bisa tercapai,” ungkap Gubernur.
Ia juga sempat mengakui bahwa deviden yang tidak tercapai dari Rp55 miliar dengan realiasi Rp351 miliar, dikarenakan ada laba yang ditahan pihaknya.
Saat ditanyai wartawan apakah target tersebut terlalu besar, karena Bank Sulutgo gagal meraih laba Rp350 miliar di tahun sebelumnya, Olly membantah.
“Perencanaan harus besar agar digenjot. Mereka berusaha agar mencapai laba yang ditargetkan,” tandas Olly.
Akan tetapi, gubernur menegaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja direksi Bank Sulut.
“Pasti akan kami evaluasi. Setiap saat kami evaluasi. Dan pasti akan kami evaluasi dan kami berharap DPRD juga melakukan pengawasan agar kinerja mereka terpacu jadi baik,” kunci Olly. (smm)
