indoBRITA, Jakarta – Semua sektor terus diupayakan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) agar maju dan berdaya saing.
Tak ketinggalan untuk dunia pendidikan, OD-SK menaruh perhatian juga. Terbukti, di tahun 2017 meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom). Penghargaan tersebut adalah Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) kategori pertama. Untuk tahun 2018 ini meningkat yakni meraih Kihajar kategori Madya.
Penghargaan tersebut diterima langsung Gubernur Olly Dondokambey oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, yang diwakili Sekjen Kemendikbud, Didik Suhardi, Jumat (12/10/2018) di Jakarta.
Penghargaan diberikan kepada para kepala daerah yang telah menunjukkan kepedulian dan komitmen terhadap pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk dunia pendidikan dan kebudayaan.
Mendikbud Muhadjir Effendy menyerahkan Anugerah Kihajar kepada 16 kepala daerah se Indonesia, bagi gubernur dan walikota/bupati. Anugerah Kihajar kepada Gubernur Sulut diberikan sebagai penghargaan kepada pemerintah daerah yang berprestasi dalam pendayagunaan TIK untuk pendidikan.
Tahun ini menjadi tahun yang ke-7 Kemendikbud memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintahan kabupaten/kota dan provinsi atas segala upayanya dalam membuat kebijakan, mengembangkan, serta mengimplementasikan TIK.
Gubernur Olly menyampaikan terima kasih kepada Kemendikbud RI yang telah memberikan penghargaan bagi Sulut.
“Penghargaan ini akan lebih memotivasi bagi jajaran Pemerintah Sulut khususnya Dinas Pendidikan untuk lebih memajukan pendidikan Sulut, serta menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten dan memiliki daya saing,” tuturnya.
Anugerah Kihajar juga diberikan kepada para pemenang Kuis Kita Harus Belajar (Kihajar), pemenang Festival Video Edukasi dan Lomba Mobile Kihajar, serta penghargaan Radio Peduli Pendidikan dan Kebudayaan.
Diketahui, tujuan khusus Anugerah Kihajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa Indonesia, menumbuhkan kemandirian bangsa dalam memanfaatkan dan mengembangkan TIK untuk pendidikan, mendorong individu dan lembaga untuk menghasilkan karya inovatif dalam pengembangan potensi TIK, mendorong pengembangan kebijakan yang berpihak pada pendayagunaan TIK untuk pendidikan, memberikan penghargaan kepada kepala daerah dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan/pelatihan melalui pendayagunaan TIK.
Penganugerahan didahului pendaftaran dan pelengkapan berkas oleh Dinas Pendidikan provinsi, kabupaten atau kota pada bulan Agustus hingga awal September 2018. Proses kemudian berlanjut pada penilaian yang dilakukan pada pertengahan September hingga awal bulan Oktober. Tim juri yang menilai terdiri dari praktisi TIK, akademisi, perwakilan media, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta internal Kemendikbud.(sco)