Liow Akui Banyak Masalah di Bidang Pendidikan dan Kesehatan di Minsel

Liow Akui Banyak Masalah di Bidang Pendidikan dan Kesehatan di Minsel
Senator asal Sulut Ir Stefanus BAN Liow, MAP usai rapat paripurna di DPD RI foto bersama anggota. (ist)

indoBRITA, Amurang – Anggota Komite III DPD RI Ir Stefanus BAN Liow, MAP dalam kunjungan resminya di Kabupaten Minahasa Selatan, Rabu (7/11/2018) akhir pecan lalu  mendapat banyak masukan. Saat bertatap muka dengan Plt Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Minsel DR Fietber S Raco, MSi bersama staf. Liow juga menampung cerita staf juga THL untuk dapat ditindaklanjuti ke kementerian terkait.

Senada juga, Liow saat bertemu Direktur Utama RSU Kalooran Amurang dr Elleine Wenur beserta jajarannya banyak cerita dan masalah yang dihadapi rumah sakit milik GMIM tersebut. Harapnya, apapun yang dihadapi RSU Kalooran ini akan selesai dengan baik.

Bacaan Lainnya

Usai pertemuan diatas, Liow mengungkap bahwa banyak persoalan yang terjadi baik lingkup pendidikan serta kesehatan di Minahasa Selatan. Intinya, kata Liow  apapun yang diterima saat kunjungan diatas akan disampaikan dalam Rapat Paripurna Istimewa DPD RI, Senin (12/11/2018) hari ini di Jakarta.

‘’Kunker di Sulawesi Utara, sejak tanggal 18 Oktober 2018 sampai 11 November 2018 hasil penyerapan aspirasi itu akan disatukan dalam empat komite. Dan akan disampaikan dalam rapat paripurna DPD RI Senin (12/11/2018). Kemudian akan ditindaklanjuti oleh masing-masing komite  dan biasanya komite akan memanggil rapat kerja kementerian atau kelembagaan terkait, ‘’kata Liow.

Baca juga:  Tim ROTR Polresta Manado Amankan Terduga Pelaku Judi Togel Online di Malalayang

Lanjut calon anggota DPD RI No.39 daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Utara ini menjelaskan lagi, materi-materi dalam rangka penyusunan rancangan undang-undang (RUU) dan pengawasan pelaksanaan UU sebagaimana tugas dan kewenangan dari DPD RI melalui komite masing-masing.

‘’Karena saya masuk di Komite III Bidang Kesra, maka kunjungan kerja di Sulut khususnya di RSU Bethesda Tomohon, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Manado. Dan juga di Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Minsel, untuk mencari data permasalahan dibidang pendidikan dan pemuda. Dan juga soal BPJS Kesehatan dan lain-lain yang berhubungan dengan bidangnya,’’ujarnya.

Liow juga mengatakan hasil penyerapan aspirasi itu akan disatukan keempat komite ini untuk disampaikan dalam rapat paripurna DPD RI tersebut. Menariknya, mantan Ketua Komisi P/KB Sinode GMIM ini mengapresiasi kepada Bupati DR Christiany Eugenia Paruntu, SE.

‘’Ya, saya apresiasi kepada bupati Minsel juga wakil bupati Franky Wongkar, SH, DPRD Minsel yang mengalokasikan anggaran Rp 18 miliar untuk kesehatan di Minsel dalam bentuk program UHC. Seperti Universal Health Coverage (UHC) yang menjadi bagian dari CEP Care. Dimana, seluruh warga Minsel dijamin pelayanan kesehatan tanpa melihat miskin atau kaya,’’ungkapnya.

Disebut diatas, bahwa menjadi tanggungjawab pemerintah, khususnya Pemkab Minsel adalah sangat luar biasa. Bahwa, dari 15 kabupaten/kota di Sulut baru satu atau dua daerah yang menanggung kesehatan warga. Termasuk di Minsel sendiri, yang mana sejak tahun 2018 sudah mengganggarkan Rp 18 miliar demi kesehatan warga.

Baca juga:  Harum: Gerindra Minsel Kecil, Seperti Pertandingan Sepak Bola untuk Meraih Kemenangan Sejati

‘’Sekarang lagi tahun 2019, usulan bupati Tetty bahwa program UHC tetap jalan dan dianggarkan Rp 18 miliar sama dengan tahun 2018. Sungguh luar biasa dan apresiasi terhadap bupati dan wakil bupati serta DPRD dan jajarannya yang bisa memberikan yang terbaik demi kesehatan rakyat Minsel. Apresiasi diatas akan disampaikan dalam rapat paripurna DPD RI di Jakarta pecan depan,’’tegas Liow.

Plt Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Minsel DR Fietber S Raco, MSi menilai kunjungan pak Liow sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan Minsel khususnya. ‘’Artinya, apapun yang didapati dalam bentuk aspirasi rakyat, akan ditindaklanjuti sampai ke pemerintah pusat. Pasalnya, SBANL adalah utusan DPD RI dari Sulut. Makanya, harapan diatas benar-benar ada jawaban kongkrit dari pemerintah pusat,’’pungkas Raco.

Sementara itu, kunjungan SBANL di RSU GMIM Kalooran Amurang, saat berbincang dengan Dirut dr Elleine Wenur mengatakan, banyak persoalan yang dihadapi jajaran RSU GMIM Kalooran. Pertama, soal keterlambatan BPJS Kesehatan Cabang Minsel membayar uang jaminan kesehatan warga Minsel.

‘’Diakuinya, memang dibayar. Tetapi selalu mengalami keterlambatan. Sampai-sampai, pengadaan obat dan gaji karyawan selalu terlambat karena hal diatas. Oleh sebab itu, masalah diatas kami laporkan kepada anggota DPD RI Ir Stefanus BAN Liow, MAP untuk kiranya dapat meneruskan kepada BPJS Kesehatan di pusat. Bahwa, hal-hal lainnya tidak lagi menjadi tanggungjawab Pemkab. Sebab, Pemkab Minsel sudah mentransfer ke BPJS Kesehatan dimaksud,’’sebut Dirut Wenur. (andries)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *