Dibuka Walikota Bitung, 20 Siswa SD Ikut Pelatihan Sekolah Hutan

20 siswa yang mengikuti pelatihan sekolah hutan yang dibuka langsung oleh Walikota Max Lomban dan Kepala Sekolah Lingkungan Ny Khouni Lomban-Rawung di Botanica Resort Danowudu.(foto : HumPro Bitung)

indoBRITA, BITUNG—Dalam rangka memberikan edukasi, sosialisasi dan advokasi tentang pentingnya menjaga lingkungan sebagai warisan untuk anak cucu yang dimulai sejak dini, Walikota Bitung Max J Lomban membuka secara resmi kegiatan Sekolah Hutan yang merupakan salah satu bidang dari sekolah lingkungan kota bitung yang diprakarsai oleh Khouni Lomban Rawung sebagai kepala sekolah lingkungan, Sabtu (2/2/19) di Botanica Nature resort Danowudu.

 

Bacaan Lainnya

Sekolah Lingkungan Kota Bitung (SLKB) sendiri memiliki 5 bidang  yaitu: Sekolah Hutan (SH), Sekolah Sungai (SS), Sekolah Laut (SL), Sekolah Gunung (SG), Sekolah 5 Bersih (S5B). Setelah diinisiasi pada awal tahun 2017, dan kegiatan perdana ini bisa terwujud melalui kerja sama Sekolah Lingkungan Kota Bitung dengan Yayasan LORA Peduli dan Yayasan Selamatkan Yaki Indonesia dalam EPASS (Enhancing the Protected Area System in Sulawesi for Biodiversity Conservation) Project.

Baca juga:  Mendagri Terbitkan Radiogram, Pemkot Bitung Siap Bayar THR dan Gaji 13

 

Dalam sambutannya, Walikota Bitung berharap agar Sekolah Lingkungan menghasilkan anak-anak Bitung yang mencintai lingkungan serta memiliki rasa tanggung jawab atas kelestarian lingkungan yang ada disekitar mereka.

“Hal ini perlu ditanamkan sejak usia dini, sehingga hal ini harus menjadi perhatian dan tangung jawab kita bersama dalam memberikan pemahaman dan pengetahuan yang baik dan benar kepada anak-anak ini,” ujar Walikota.

Kepala Sekolah Lingkungan Bitung Khouni Lomban-Rawung juga mengatakan, peserta Sekolah Hutan angkatan pertama ini dengan total 20 orang melibatkan siswa siswi dari 16 Sekolah Dasar di sekitar zona penyangga hutan Tangkoko, Bitung yang merupakan habitat penting bagi Yaki dan satwa endemik lainnya di Sulawesi Utara.

 

“Materi-materi yang diajarkan dalam Sekolah Hutan ini bertujuan menarik minat siswa untuk belajar tentang hutan, mengerti pentingnya hutan bagi manusia dan makhluk hidup lain serta ancaman-ancaman terhadap hutan sehingga anak-anak dapat diajak untuk mengambil bagian dalam berinisiatif melestarikan hutan,” jelasnya.

Baca juga:  Ungkap Kasus Trafficking, Polsek KPS Bitung Kejar Tersangka Hingga ke Banggai

 

Pada kesempatan ini pun bunda Khouni sapaan akrab Kepala Sekolah Lingkungan membagikan botol air minum (tumbler) untuk peserta dan mengingatkan untuk selalu menjaga lingkungan, sekalian dengan Program peduli lingkungan pemerintah kota Bitung yaitu “BITUNG GO GREEN, LESS PLASTIC CITY” dengan cara membawa tumbler dan mengurangi sampah plastik.

 

Prisilia Morley Loijens, Koordinator Edukasi Selamatkan Yaki berharap sekolah Hutan dapat diikuti oleh lebih banyak siswa-siswi di Kota Bitung dan kedepannya dapat diadopsi oleh kurikulum pendidikan di Sulawesi Utara.

Adapun Visi Sekolah Hutan sendiri adalah “Terwujudnya individu yang menghargai dan mencintai alam, serta bangga berperan aktif dalam melindungi hutan.”

Sementara misi sekolah hutan adalah Menumbuhkan rasa cinta, empati dan bangga akan keanekaragaman hayati, Membina kemandirian, kepercayaan diri, dan kerjasama siswa melalui kegiatan belajar di luar ruangan dan mendorong perubahan perilaku pro-lingkungan dengan menginspirasi siswa untuk mengambil tindakan dalam melindungi hutan.(yet)

Pos terkait