Pastor Andreas Rumayar Pr (Kanan).(ist)
indoBRITA, Manado- Jelang memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2017, Pemuda Lintas Agama Sulawesi Utara (Sulut) akan menggelar refleksi dan doa bersama, yang direncanakan akan diselenggarakan di Lapangan Megamas Manado, Rabu (31/5/2017), pada pukul 15.00 hingga 17.30 Wita.
Salah satu penggagas kegiatan, Ketua Komisi Kepemudaan (Komkep) Keuskupan Manado Pastor Andreas Rumayar Pr mengatakan, realitas kehidupan bangsa akhir-akhir ini sepertinya memberikan gambaran yang berbeda dari semangat awal bangsa Pancasilais.
“Munculnya gerakan intoleran dan radikal, seolah berusaha mengganggu prinsip kebhinnekaan yang telah sekian lama digenggam erat oleh pancasila itu sendiri,” katanya, kepada indoBRITA, Selasa (30/5/2017).
Menurut Rumayar, orang muda sebagai tulang punggung dan masa depan bangsa adalah bagian yang tak terpisahkan dari kenyataan bangsa saat ini. “Peran dan partisipasi orang muda dalam menguatkan tema kebhinnekaan, digugat kembali untuk bangkit dan bergerak. Ini guna menyadarkan kembali seluruh elemen bangsa, bahwa pancasila dengan jiwa kebhinnekaan sebagaimana kata Bung Karno sungguh sangat relevan hingga kini, tidak usang dan perlu terus diperjuangkan,” tuturnya.
Atas dasar itu, lanjut dia, sambil bergandengan tangan sebagai satu bangsa yang berbhinneka tunggal ika, pantaslah dalam detik-detik peralihan menuju peringatan Hari Lahir Pancasila, orang muda Indonesia khususnya Sulut dari aneka suku dan agama, mengadakan aktifitas bersama untuk menguatkan tema kebhinnekaan dan mengawal sejarah bangsa dalam menyambut hari lahirnya Pancasila, fondamen ideologi bangsa Indonesia.
“Pesertanya yakni orang muda lintas agama dan unsur kepemudaan serta mahasiswa. Bentuk kegiatannya yakni, doa bersama lintas agama, renungan dan refleksi nilai-nilai Pancasila serta atraksi kreatif pemuda lintas agama,” tandas Rumayar.(jfl)