Indobrita, Manado– Investasi bodong mengakali uang masyarakat demi meraup keuntungan pribadi masih terus terjadi. Terkini adalah ulah tiga sekawan, masing-masing Edwin Wurangian, Glenny Lian M dan Erlin yang menutup kantor setelah mengumpulkan dana dari masyarakat. Keberadaan ketiganya kini tak diketahui.
“Dulu mereka buka dua kantor di Manado Trade Center atau MTC. Tapi sesudah dana yang kami perkirakan mencapai miliaran rupiah terkumpul, ketiganya menutup kantor tersebut dan melarikan diri. Aparat kepolisian kami harap melacak dan menangkap ketiganya karena sudah membodohi masyarakat,” Lexius, aktivis pemuda Sulut kepada wartawan di Manado.
Pria kalem ini menyebut beberapa rekannya sempat menginvestasikan dana di koperasi KOM’S , bentukan tiga sekawan tersebut. “Jumlah setoran bervariasi, dari jutaan sampai puluhan juta rupiah. Mereka korban investasi bodong yang ditawarkan Erwin Cs,” Lexi menegaskan.
Sebenarnya sempat ada pertemuan antara beberapa warga dengan Edwin Wurangian dan kawan-kawan untuk mencari jalan keluar. “Ketika itu mereka menyanggupi untuk mengembalikan dana warga. Tapi, ternyata janji itu tak ditepati. Sudah setahun, ketiganya tak juga mengembalikan dana yang terkumpul. Kiranya aparat bisa menemukan jejak mereka,” ucap Juv, salah satu warga yang memfasilitasi pertemuan tersebut.
Informasi yang diperoleh media ini, Edwin saat ini ada di luar daerah dan berencana membuka koperasi sejenis. Sementara Lian dan Erlin masih di Sulut, namun tak berani muncul terang-terangan di depan publik. Ketiganya menutup akses informasi atau hubungan supaya tak bisa dilacak.
“Kami juga dengar kalau mereka mau membuka koperasi lagi di luar Sulut. Kami ingatkan masyarakat untuk tidak terperdaya lagi. Masyarakat harus hati-hati dalam menginvestasikan dana, jangan mau diiming-imingi bunga tinggi,” kata Jack Sumerar, pengamat ekonomi masyarakat.
Terpisah Ketua Komisi B DPRD Manado, Revani Parasan meminta warga untuk lebih berhati-hati dalam berinvestasi. “Kenali dulu apa jenis investasinya, kantor dan kelengkapan lainnya. Biasanya investasi dengan bunga atau keuntungan sangat menggiurkan sering hanya kedok meraup keuntungan pribadi. OJK sudah sering mengingatkan ini, tapi masih saja muncul investasi sejenis dan masyarakat tetap percaya. Filternya ada di masyarakat sendiri,” kata Revani.
Lian, salah satu pimpinan KOMS melalui layanan messenger facebook mengaku akan terus berusaha. “Kalau sudah ada dana, tentu saya tidak akan diam. Kami masih berusaha. Nama baik kembali bagi saya itu penting,” ucapnya. (yan/adm)