indoBRITA, Mitra – Pelayanan Puskesmas Touluaan Minahasa Tenggara (Mitra), dikeluhkan warga. Pasalnya, menurut laporan, diduga petugas yang melakukan jaga waktu itu melakukan hal yang kurang menyenangkan dimana ada warga yang hendak menghantar pasien berobat, malahan disuruh untuk mencari nama pasien itu sendiri dalam daftar.
Hal inipun langsung mendapat respon dari masyarakat, karena Layanan publik apalagi di bidang kesehatan, seharusnya memberi pelayanan yang maksimal untuk masyarakat.
“Semua masyarakat, seharusnya mendapat pelayanan yang sama baik pengguna BPJS Kesehatan maupun umum. Karena sudah merupakan program pemerintah, untuk menjadikan masyarakat sehat,”ungkap Djonli salah seorang warga.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Mitra Rinny Tamuntuan saat dikonfirmasi indoBRITA.co mengatakan sudah mengetahui perihal tersebut dan akan melakukan pemanggilan kepada petugas piket dan Kepala puskesmas yang bersangkutan.
“Untuk hal itu sudah ada laporan dan akan kami panggil kepala Puskesmas Toluaan bersama petugas piket yang bertugas waktu itu,” tutur Tamuntuan didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan Helny Ratuliu Selasa, (11/7/17).
Tamuntuan mengatakan akan memberikan teguran dan pembinaan kepada Kepala Puskesmas dan petugas piket yang bersangkutan.
“Saat ini kami hanya akan memberikan sanksi berupa teguran dan pembinaan untuk pelayanan di Puskesmas tersebut. Jika nantinya kejadian tersebut terulang kembali maka akan diberikan sanksi yang tegas,”tukasnya.
Sementara, Sektetaris Dinas Kesehatan dr. Helny Ratuliu menambahkan bahwa kejadian tersebut sudah di konfirmasi ke Puskesmas Touluaan.
“Kami sudah melakukan pengecekan kronologi dari kejadian tersebut. Dan menurut keterangan dari puskesmas, bahwa waktu itu hari Jumat, dan jam tugas piket sudah selesai. Maka terjadi kesalahpahaman karena pasien juga tidak membawa kartu indeks, jadi saat itulah terjadi adu mulut antar petugas dan warga yang saat itu mengantar pasien,” tuturnya.
Ia mengatakan, dari pihak puskesmas sudah ada itikat baik memanggil kembali si pasien untuk mendapatkan pelayanan akan tetapi karena sudah sempat terjadi perselisihan pamam, maka sang pasien mengurungkan niatnya untuk berobat.
“Kami dari dinas memohon maaf atas kejadian yang kurang menyenangkan tersebut. Saya harap kejadian seperti ini, tidak terulang kembali karana pelayanan terhadap masyarakat harus diutamakan,” pungkasnya.(tjp)