indoBRITA, Bitung-Sejumlah tokoh masyarakat Bitung mengeluhkan kondisi perikanan yang belum juga bangkit dari keterpurukan sehingga memicu banyaknya pengangguran. Olehnya, mereka meminta agar proyek pembersihan saluran drainase agar diserahkan ke warga untuk dijadikan proyek padat karya agar bisa mengurangi angka pengangguran.
“Herannya, ada oknum camat yang memonopoli kegiatan ini dan mengharuskan para lurah, pala dan RT untuk terlibat dalam pembersihan drainase, memang tujuannya bagus, tapi kan anggarannya ada di Dinas PUPR dan Dinas Perkkim, kenapa tidak dipakai itu saja,” ujar Iten Kojongian, salah satu tokoh masyarakat kepada media ini, Jumat (14/7/2017)
Karena monopoli camat tersebut, pekerjaan pembersihan drainase dari timbunan material pasir ini, tidak lagi melibatkan masyarakat banyak. “Bagi-bagilah pekerjaan, tujuannya kan agar warga yang menganggur dapat pekerjaan,” timpalnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkkim) Bitung Hendri Sakul yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya beberapa waktu lalu sudah mengeluarkan pemberitahuan pada Camat dan Lurah di delapan kecamatan bahwa untuk pembersihan saluran yang volumenya besar bisa dikerjakan dengan pembersihan rutin saluran. “Untuk outlet anggarannya ada di Dinas PUPR dan untuk saluran perumahan dan pemukiman anggarannya ada di Dinas Perkkim,” ucapnya.(tey)