Soal Daerah Tertinggal, Bappeda Dituding Berikan Data ‘Abal-abal’
indoBERITA, Manado – Data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terkait daerah-daerah tertinggal yang di sodorkan kepada Komisi I DPRD Sulut terkesan abal-abal. Buktinya, dalam data tersebut mencantumkan, Desa Sonder, Kecamatan Sonder, Minahasa, masuk kategori desa sangat tertinggal.
Terkait data tersebut, personel Komisi I Netty Agnes Pantouw angkat bicara. Menurut dia, Kecamatan Sonder tidak ada wilayah yang pantas disebut tertinggal.
“Secara kasat mata saja, tidak ada rumah di Sonder yang tidak bagus. Semua bagus-bagus bahkan banyak sekali rumah-rumah mewah. Datanya harus sesuai realita, karena masih banyak desa-desa di kepulauan, seperti di Minahasa Utara yang sangat tertinggal,” ungkap politisi Partai Demokrat itu, Selasa (18/7/2017) lalu.
Legislator Dapil Minut-Bitung ini menjelaskan, data bahwa Sonder masuk dalam wilayah sangat tertinggal adalah data yang dimasukkan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD).
“Memang data asalnya dari BPMPD, tapi Bappeda juga harus tahu benar kondisi daerah karena mereka yang berurusan dengan perencanaan,” jelas Pantouw.
Menanggapi hal ini, Kepala Bappeda Ricky Tumanduk menegaskan, akan menyampaikan laporan lengkap sementara terkait data desa tertinggal.
“Kami akan berkoordinasi dengan BPMPD terkait penetapan desa Sonder sebagai desa sangat tertinggal,” singkat Tumanduk saat rapat pembahaan Laporan Pertanggungjawaban penggunaan anggaran tahun 2016 dengan Komisi I. (smm)