indoBRITA, Bitung-Sebagai kota pelabuhan dan industry, kota Bitung tidak lepas dari serbuan para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang ingin mengais keuntungan di kota Cakalang ini.
Bahkan data di Dinas Sosial Kota Bitung menunjukan grafik peningkatan jumlah dari salah satu profesi paling tua di dunia ini.
“Jumlah PSK di tahun 2016 yang lalu sebanyak 53 orang dan di tahun 2017 ini sesuai dengan pendataan yang kita lakukan memang mengalami peningkatan yakni sebanyak 87 orang,” ujar Kadis Sosial Kota Bitung Steven Suluh saat ditemui di ruangannya, Rabu (26/7/17).
Naiknya jumlah PSK, menurut mantan Kabag Umum Sekretariat DPR Bitung, disebabkan karena beberapa faktor diantaranya pelabuhan itu sendiri, imbas sector perikanan yang terpuruk sehingga suami tidak bekerja, keterpurukan ekonomi dan niat dan kesempatan nikmat sesaat.
Menariknya, Suluh juga menjelaskan, sebagian besar, para PSK ini adalah ibu rumah tangga sehingga beresiko tinggi terjangkit penyakit menular seksual.
Diakui Suluh, jumlah ini, bisa saja lebih dari yang telah didata, karena sulitnya para PSK ini dijangkau untuk diberikan pembinaan.
“Sulit sekali didata bahkan ada tidak mau, sementara sebagian lain memberikan data samaran,” bebernya.
Upaya yang dilakukan oleh Dinsos sendiri menurut dia, adalah melakukan pendekatan keagamaan, sosialisasi tentang bahaya dan resiko menjadi PSK serta memberikan pelatihan dan kursus seperti menjahit, salon, merangkai bunga, membuat kue dan kerajinan lainnya agar mereka bisa beralih profesi.(yet)