indoBRITA, Bitung- sejak akhir bulan Maret 2017 yang lalu, Pemkot Bitung secara resmi sudah melaunching aplikasi pelayanan publik berbasis Android yang diberi nama One BIT.
Sayangnya, aplikasi yang sangat membantu dan dikoordinir melalui Command Room yang ada di lantai III kantor Walikota Bitung ini, kurang diminati oleh warga masyarakat untuk melakukan pengaduan pelayanan. Bahkan warga lebih banyak memilih layanan yang nyaris sama melalui sebuah akun Konsultasi pelayanan publik Pemkot Bitung di salah satu akun media sosial terkenal.
Herol Barauntu, salah satu operator di ruangan Command Room yang ditemui, Jumat (28/7/17) menjelaskan, hingga saat ini, jumlah aduan yang diterima baru sebanyak 118 aduan dan didominasi oleh pengaduan layanan kebersihan seperti sampah tertumpuk dan sampah yang tidak diangkut.
“Dari total jumlah aduan tersebut terdapat 89% sudah ditindaklanjuti, 7,37 persen sementara di proses dan 3,16 persen yang sementara menunggu untuk ditindaklanjuti oleh Perangkat Daerah yang bersangkutan,” jelasnya.
Diakui Barauntu, penggunaan dan kemampuan mengoperasikan ponsel smartphone berbasis Android ini juga yang menjadi penyebab kurangnya aduan yang masuk. “Iya, pakai aplikasi ini harus diunduh dan diinstal lebih dahulu di Smartphone kemudian setelah itu melakukan registrasi sesuai dengan nama dan identitas di KTP, mungkin saja, warga enggan mengunduh aplikasi ini karena berbagai hal,” bebernya.(yet)