IndoBRITA, Manado – Massa dari Swara Manguni Sulut menelan kekecewaan lantaran saat menggelar aksi demonstrasi di Gedung Cengkih, Sario, tak satupun wakil rakyat menemui mereka. Massa mengingatkan DPRD jangan jadi kuburan aspirasi rakyat.
Aktifis Swara Manguni, Agus Hari dalam orasi mengingatkan para anggota dewan untuk membawa dan menyampaikan aspirasi masyarakat.
“DPRD jangan jadi kuburan aspirasi rakyat. Apa yang telah disampaikan masyarakat di lembaga ini harus diperjuangkan,” tegas dia, Jumat (28/7/2017).
“Banyak yang harus diperjuangkan, masalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan lainnya. Termasuk aksi save KPK yang kami laksanakan ini. Tapi bagaiman bisa diperjuangkan, sedangkan satu anggota dewan saja tak nampak batang hidungnya,” sambung Hari.
Sementara, aktifis antikorupsi dari LSM Sahabat Penghubung Komisi Yudisial, Aryati Rachman menyayangkan sikap anggota dewan yang malas masuk kantor.
“Bayangkan saja, mereka dibayar dengan gaji dari uang rakyat. Tapi untuk memperjuangkan aspirasi rakyat malas. Kemana para wakil rakyat kita, apa dari 45 anggota dewan tidak ada satupun yang menerima kita,” seru Aryati.
Massa pun meradang usai menyampaikan aspirasi. Teriakan terus menggema. Pasalnya, tak ada wakil rakyat menerima mereka. Sontak, massa langsung masuk di Gedung DPRD sambil mengecek ruangan-ruangan, baik di fraksi maupun komisi. Ironinya, tidak ada satupun penyambung lidah rakyat di ruangan.
Sesuai pantauan selama sepekan ini, Kantor DPRD Sulut minim aktivitas. Hanya beberapa anggota dewan yang saja yang terpantau masuk kantor. Diantaranya, Wenny Lumentut, James Tuuk, Raski Mokodompit dan Dicky Makagansa. Itu pun hanya di awal pekan saja.
Para anggota dewan diketahui tengah beraktifitas di luar daerah. Entah untuk konsultasi, studi banding atau sekedar merealisasikan penggunaan dana perjalanan dinas yang memang sukses diperjuangkan anggota dewan masuk APBD 2017, yang jumlahnya mencapai belasan miliar rupiah. (smm)
