indoBRITA, Bitung-AS alias Andre (26) tukang ojek warga Kelurahan Bitung Barat Dua Kecamatan Maesa yang juga sutradara dan pemain film porno yang memaksa lima orang perempuan untuk menjadi lawan mainnya, di hadapan Polisi di Polres Bitung mengaku khilaf.
Di depan Kapolres Bitung AKBP Philemon Ginting, Andre mengatakan, aksi yang dilakukannya hanya karena mabuk. “Saya insyaf dan salah pak,” ujarnya Kamis (10/8/17) sore.
Selain itu, lelaku berperawakan sedang ini membantah, aksinya ini didapat dari inspirasi film biru. “Itu muncul karena saya sudah kelebihan mengkonsumsi minuman keras,” tuturnya.
Dicecar soal kemungkinan korbannya yang lebih dari lima orang, lelaki yang mengaku istrinya tengah hamil 7 bulan ini justru terdiam sejenak.
“Kurang tahu itu pak, Saya sudah mengaku semuanya melalui Berita Acara Pemeriksaan, sudah ada dalam BAP semua,”tambahnya.
Terkait korban Anggun warga Girian yang diperkosa di jalan belakang RSUD Manembo-nembo bulan Juli yang lalu, tersangka mengatakan, saat mengantar korban, dirinya mendadak tergoda, namun hanya memaksa korban melakukan oral seks. “Saya antar korban naik ojek, disitulah saya jadi tergoda, lantas saya bawa ke kuburan terdekat, perempuan itu sebenarnya hendak saya perkosa, namun ia mengaku haid jadi saya hanya oral seks saja,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Bitung AKBP Philemon Ginting mengatakan, dalam pemeriksaan penyidik, pelaku diketahui melakukan pemerkosaan dan mengancam seorang perempuan untuk merekam aksi perkosaannya. Alhasil video itu jadi lebih lama ketimbang video rekaman lainnya.
“Masih kami telusuri kemungkinan masih banyak lagi korban,” tambah Ginting.
Sebelumnya, Andre dibekuk polisi karena diduga telah memperkosa dan memaksa lima orang perempuan untuk menjadi lawan mainnya dalam adegan film porno yang direkam melalui ponselnya atau ponsel korbannya.
Atas perbuatannya, penyidik Polres Bitung menjerat tersangka dengan berlapis masing-masing pencurian dan kekerasan pasal 362 dan 365 KUHP serta 285 KUHP untuk pemerkosaan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.(yet)