IndoBRITA, Manado – Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw dan Bupati Bolaang Mongondow Timur Sehan Landjar, sempat ‘berbalas pantun’ karena gaya berinteraksi.
Menurut Pengamat Politik dan Pemerintahan Taufik Tumbelaka gaya komunikasi yang dimiliki kedua pemimpin ini tak perlu dipolemikkan atau diperpanjang.
Sebab, kata dia, setiap pemimpin di wilayah Sulut memiliki gaya komunikasi yang berbeda dalam menyampaikan sesuatu atau berinteraksi.
“Pak Wagub punya gaya tersendiri dan Bupati Boltim juga mempunyai gaya yang khas. Jadi sebetulnya perbedaan gaya komunikasi diantara para pemimpin sebenarnya tidak harus dipersoalkan karena saya yakin diantara mereka sudah saling memahami dan memaklumi,” tutur Tumbelaka kepada IndoBRITA, Jumat (11/8/17).
Yang menjadi masalah saat ini adalah beberapa pihak belum terlalu mengenal atau memahami bahkan terbiasa dengan gaya khas dari para pemimpin, yang akhirnya mereka terkaget-kaget.
“Padahal gaya komunikasi dari Pemimpin tertentu menjadi menarik karena tidak terjebak dengan kekakuan protokoler yang selama ini tergambar dalam benak masyarakat dan itu justru membuat jarak antara pemimpin dan yang dipimpin,” ungkap Mantan Aktifis Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogyakarta ini.
Namun, Tumbelaka yakin permasalahan itu tak akan berlarut. “Terkait gaya komunikasi nantinya akan membuat banyak pihak akan terbiasa. Sebenarnya terjebak dalam polemik gaya khas para Pemimpin dalam berkomunikasi sesama Pejabat adalah kontra produktif dalam arti lebih baik fokus saja dalam persoalan kinerja karena toh nanti masalah gaya berkomunikasi dengan sendirinya akan diadaptasi,” tukas anak gubernur pertama Sulut ini.(sco)