IndoBRITA, Manado- Secara umum, makna dari kemerdekaan adalah bebas dari penjajahan, sebagaimana Indonesia yang merdeka 72 tahun lalu. Namun menurut Netty Agnes Pantouw (NAP), merdeka juga berarti tidak berhenti berjuang, baik dalam berbangsa dan bernegara, maupun dalam kehidupan.
Hal tersebut disampaikan politisi Partai Demokrat itu kepada sejumlah wartawan usai rapat paripurna menyaksikan dan mendengar pidato Nota Keuangan RAPBN Presiden Joko Widodo di kantor DPRD Sulawesi Utara, Rabu (16/8/2017).
“Dengan kemerdekaan, kita diberikan ruang seluas-luasnya mengisi kemerdekan dengan perjuangan. Baik di bidang pendidikan, kesehatan, politik, hukum, maupun ibu rumah tangga sekalipun,” ungkap NAP.
Dan di tengah berbagai isu dan polemik bangsa, personel Komisi I bidang Pemerintahan dan Hukum itu mengingatkan agar masyarakyat, khususnya warga Sulut untuk tidak berhenti memperjuangkan hidup rukun dan damai.
“Saat ini isu kerukunan terus mengganggu bangsa kita. Saya tahu hidup rukun di tengah kemajemukan suku, agama dan ras tidak lah mudah. Namun saya mengajak seluruh masyarakat Sulut untuk tidak lelah memperjuangkan kerukunan dan kedamaian daerah kita,” tukas anggota dewan dua periode itu. (smm)
