indoBRITA, Manado – Program Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang disodorkan kepada DPRD Sulut terkesan copy paste. Hal ini terungkap dalam rapat pembahasan Ranperda APBD-P 2017, antara Komisi I dengan Bappeda, di ruang rapat II, Senin (21/8/2017).
Anggota Komisi I Denny Sumolang menegaskan, seharusnya Bappeda sebagai perumus harus tahu dan berikan program inovatif.
“Selama ini program-program yang diajukan hanya copy paste dari tahun-tahun anggaran sebelumnya. Tidak ada yang berubah, seperti sudah paten dari tahun ke tahun,” katanya.
Politisi PKPI itu juga mempertanyakan, sikap Bappeda pada kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tingkat provinsi, tidak mengundang DPRD Sulut. Padahal, menurut Sumolang, kehadiran anggota DPRD sangat penting untuk sinergitas program dan progres pembangunan.
“Kalau di dapil saya, Kota Bitung, kami selalu disertakan dalam Musrembang. Mengapa di provinsi tidak. Harusnya kami diundang agar bisa ikut menyumbang aspirasi yang akan diwujudkan dalam perencanaan pembangunan nanti, agar program-program di APBD maupun APBD-P tidak terkesan itu-itu saja,” sindir Sumolang.
Terkait hal ini, Kepala Bappeda Ricky Toemanduk menjelaskan, selama ini pihaknya selalu mengundang DPRD pada pelaksanaan Musrembang.
“Tapi hanya pimpinan DPRD atau pimpinan Komisi saja,” terangnya.
“Kedepan pihaknya akan terus bersinergi dengan legislator dalam menyusun program-program dan perencanaan pembangunan,” sambung Toemanduk. (smm)