indoBRITA, Bitung- Puluhan Kepala Sekolah (Kasek) dari Sulut dan Gorontalo meninjau dan mengambil pengalaman terkait penerapan Pendidikan Penguatan Karakter (PPK) di SDN Inpres 7/83 Girian Weru Dua Kecamatan Girian, Rabu (23/8/17).
Kedatangan puluhan Kasek ini didampingi oleh 8 orang Tim Pengembangan PPK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Donny Koesuma, salah satu anggota Tim Pengembangan PPK Kemendikbud yang diwawancarai mengaku, saat ini khusus untuk Kota Bitung sendiri, setahun terakhir ini, SDN Inpres 7/83 Girian Weru Dua yang menjadi pilot project impementasi PPK tersebut.
“Diharapkan, setelah para Kasek ini mendapat bimbingan berupa materi kelas dari kami, sekaligus melihat dari dekat seperti apa sekolah yang telah melaksanakan PPK ini, maka mereka bisa menerapkan pada sekolahnya masing-masing,” ujar Koesoema.
Penerapan PPK sendiri lanjut dia, disesuaikan dengan karakter sekolah dan lingkungan setempat. Bahkan menurut dia, pihaknya juga saat ini tengah berupaya menepis isu negatif dan pemahaman keliru terkait PPK ini yakni penerapan Full Day School.
“Nggak harus dipaksakan sekolah yang menerapkan PPK, harus 5 hari saja karena, 6 hari juga bisa kok, intinya kan penguatan karakter dari peserta didik,” tambahnya.
Disentil soal SDN Girian Weru Dua, Koesoema mengaku, sejak setahun terakhir, walaupun Kaseknya telah berganti namun progres penerapan PPK di sekolah tersebut sudah sangat baik.
Tantangan penerapan PPK di sekolah menurut dia, ada beberapa macam diantaranya adalah pemahaman tentang pelaksanaan PPK itu sendiri dari Kasek serta kesiapan sarana dan prasarana di sekolah.
“Di SD Girian Weru Dua ini saya lihat ada pengembangan karakter bermacam-macam, salah satunya adalah Polisi Cilik. Jika sekolah lain juga ingin menerapkan PPK lantas jauh dari Polres misalnya, bisa dialihkan ke yang lain, misalnya pasukan Jumantik yang bekerja sama dengan Puskesmas terdekat,” imbuhnya.
Desly Sumampouw, Ketua Komite Sekolah SDN Inpres Girian Weru Dua secara terpisah menjelaskan, penerapan PPK di sekolah tersebut melibatkan orang tua murid yang juga sangat mendukung hal ini.
“Kita sebagai orang tua yang tergabung dalam Komite sekolah mendukung penerapannya, sehingga kegiatan ini bisa berjalan sebagaimana yang teman-teman Kasek dari sekolah lain lihat,” tutupnya.(yet)