Kerabat dan Keluarga Korban Padati PN Manado

Sidang Kasus Pembunuhan di Desa Tateli II

IndoBRITA, Manado – Ratusan massa keluarga dan kerabat korban, memadati Pengadilan Negeri (PN) Manado, Senin (28/08/2017).

Bacaan Lainnya

Mereka datang bermaksud menyaksikan jalannya proses pesidangan terdakwa Frengky Sambalang, pelaku kasus pembunuhan Desa Tateli II, Kecamatan Mandolang, yang merenggut nyawa korban APM alias Agustina.

Untuk mengantisipasi hal buruk terjadi, puluhan aparat kepolsian dari Polresta Manado ikut disiagakan. Bahkan pengamanan dilakukan kepolisian hingga ke ruang tahanan.

Ratusan Massa Memadati PN Manado

Diketahui, sebelumnya terdakwa mulai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Manado, Selasa (22/8/2017) lalu. Sidang tersebut dipimpin Ketua Majelis Hakim Imanuel Barru, didampingi Hakim Anggota Alfi Usup dan Benny Simanjuntak.

Baca juga:  Polresta Manado Gelar Operasi Pekat di Tempat Hiburan Malam

Dalam persidangan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Harry Tendean, mendakwa terdakwa Frengky dengan menggunakan pasal 340 dan pasal 354 ayat (2) KUHPidana.

Menariknya, dalam dakwaan JPU, dugaan aksi pelecehan seksual terdakwa saat kejadian justru tidak terangkat.

Sementara dalam dakwaan JPU, diceritakan hanya sebagian dari aksi kejahatan yang dilakukan terdakwa. Menurut dakwaan JPU, terdakwa telah menghabisi nyawa korban, Kamis (9/3/2017), berawal ketika terdakwa mendatangi rumah korban dengan membawa tas yang dalamnya berisi senjata tajam jenis pisau dan masuk melalui pintu samping.

“Setelah berada di dalam rumah, terdakwa langsung menuju kamar depan, waktu itu korban Agustina dan Rosita sedang tidur. Terdakwa kemudian masuk dan membangun korban Agustina. Keduanya lalu bergerak ke ruang tamu, di situ sempat terjadi pertengkaran, lalu terdakwa mengajak korban ke kamar belakang. Di kamar itulah terdakwa akhirnya membunuh korban, dengan cara mencekik leher korban, hingga korban kehabisan nafas. Mengetahui korban sudah tak bernyawa, terdakwa lalu bergerak ke kamar depan sambil membawa pisau yang diambil dari dalam tasnya,” kata JPU.

Baca juga:  Komisi IV DPRD Sulut Gelar RDP Bersama Dinas Pendidikan Daerah Provinsi

Apa yang terjadi selanjutnya, tidak diceritakan dalam dakwaan JPU. Namun, dari hasil rekonstruksi kepolisian tergambar jelas kalau terdakwa memiliki niat jahat terhadap korban Rosita.

Seperti diberitakan sebelumnya, usai melakukan aksinya, Frengky pun berhasil ditangkap tim kepolisian yang dipimpin langsung Iptu Maulana Miraj didampingi Kanit Buser Ipda Herry Johanis, tiga hari sesudah kejadian, yakni Minggu (12/3/2017).

Adapun, barang bukti yang diamankan saat penangkapan, yakni dua unit handphone milik korban Rosita, merek Samsung J5 warna Gold dan Samsung Flip warna putih bergambar Doraemon, satu buah pisau milik Frengky yang digunakan saat kejadian, dan satu buah cincin emas. (hng)

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari INDO BRITA di GOOGLE NEWS

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *