Kursi PUPR Memanas, Distanak Ada Surprise

Taufik Tumbelaka.
IndoBRITA, Manado – Empat jabatan open bidding Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara, menarik untuk disimak.
Keempat kursi kosong itu, yakni Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Pangan Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta Staf Ahli Bidang Pemerintahan.
Khusus untuk memperebutkan kursi kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) cukup memanas.
Selain Pelaksana Tugas (Plt) yang saat ini diamanatkan kepada Steve Kepel, ada juga satu kabid di instansi itu, dan dua sekretaris dari perangkat daerah lain yang akan ikut open bidding.
“Pokoknya yang dapat rekom ada lima pejabat untuk bersaing open bidding PUPR,” bisik sumber.
Saking panasnya, beredar surat kaleng melalui SMS untuk ‘mempengaruhi’ hasil open bidding. Surat tersebut intinya menulis bahwa oknum yang tak menyebutkan identitasnya itu kecewa terhadap open bidding pada dinas PUPR. Sebab, yang ikut lelang jabatan hanyalah pejabat-pejabat tertentu.
Sementara itu, untuk kursi kepala Dinas Peternakan dan Pertanian (Distanak) akan ada surprise. Sebab, Plt saat ini Arie Bororing tidak dapat rekomendasi untuk bertarung di Distanak. Bororing malah ‘didepak’ ikut open bidding di Dinas Pangan Daerah.
“Lihat saja nanti, yang pasti kadis di sana (Distanak) memang harus memiliki basic pertanian dan peternakan,” ujar sumber yang meminta namanya tidak dipublish.
Sementara Bororing tidak akan begitu mulus menjadi kepala Dinas Pangan Daerah Sulut. Pasalnya, beliau akan berjibaku ketat dengan Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sandra Moniaga.
Sedangkan untuk Staf Ahli Bidang Pemerintahan memang tidak begitu banyak yang mendaftar, dikarenakan pejabat yang berada di situ seperti masuk ‘kotak’.
Tapi jangan salah, staf ahli menurut Gubernur Olly Dondokambey akan diberdayakan. Buang jauh-jauh image yang lalu bahwa staf ahli tidak ada gunanya.
Pengamat Politik dan Pemerintahan Taufik Tumbelaka menilai semua birokrat yang mendapatkan rekomendasi dari Gubernur merupakan pejabat yang layak ikut open bidding.
“Untuk itu berkompetisilah dengan sehat, janganlah memakai cara-cara yang kotor dalam memperebutkan jabatan,” terangnya kepada IndoBRITA, Senin (28/8/17).
Tumbelaka mengharapkan para panitia seleksi melakukan tugas dengan transparan dan tidak berbuat nepotisme dalam proses open bidding.
“Siapa yang terbaik pada open bidding nanti, semoga bisa dipublish. Sehingga diketahui mana pejabat yang terbaik dan yang kurang baik,” tutur jebolan Universitas Gajah Mada ini.(sco)
Baca juga:  Tahun Emas Kepemimpinan CEP, Sarana dan Infrastruktur Minsel Mendapat Apresiasi Tinggi

Pos terkait