indoBRITA, Manado – Anggota Komisi IV DPRD Sulut Herry Tombeng berharap Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) mempertimbangkan bahasa daerah masuk dalam kurikulum pada mata pelajaran muatan lokal (Mulok) di sekolah-sekolah.
Solusi ini, menurut Tombeng, agar anak-anak sekolah di Sulut tidak melupakan bahasa daerah.
“Ini menjadi tanggung jawab pemerintah agar budaya dan bahasa daerah masuk dalam kurikulum,” ucap wakil rakyat Dapil Minut itu, Minggu (27/8/2017).
Politisi Partai Gerindra yang juga merupakan pemerhati budaya itu berharap, bahasa daerah menjadi warisan yang terus dibawa oleh generasi ke generasi.
“Di Minahasa sendiri ada tujuh bahasa yang berbeda, tentu disesuaikan sesuai dengan daerah-daerah. Baik itu di Minahasa, Nusa Utara maupun Bolaang Mongondouw,” sebut Tombeng.
Dia juga meminta, saran dan masukan ini bisa diseriusi pemerintah.
“Lewat alokasi anggaran di APBD. Karena anggaran salah satu poin penting agar masukkan ini bisa segera ditindaklanjuti,” tutur Tombeng. (smm)