KB FKPPI Sulut Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Kairagi

Pengurus dan anggota PD XXII FKPPI Sulut secara bersamaan menabur bunga di TMP Kairagi Manado. (ist)

indoBRITA, Manado – Tidak mudah bagi sebuah organisasi bisa bertahan hingga umur puluhan tahun. Terlebih perkembangan situasi nasional menuntut agar organisasi bisa bertahan mengikuti perubahan-perubahan yang ada.

Pernyataan ini disampaikan Ketua Pengurus Daerah (PD) XXII Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (KB FKPPI) Sulut Hendrik Sompotan usai menggelar ziarah dan tabur bunga di taman makam pahlawan (TMP) Kairagi Manado, Sabtu (16/09) kemarin dalam rangka HUT ke 39 tahun FKPPI.

“Keberadaan FKPPI hingga 39 tahun merupakan usia yang cukup panjang. Ini pula merupakan konsistensi kami sebagai anak-anak Purnawirawan dan TNI Polri,” tutur Sompotan usai bertindak sebagai pemimpin ziarah dan tabur bunga didampingi Sekretaris Harley Mangindaan dan Bendahara Jevry Masinambouw mengutip pernyataan Ketua Umum KB FKPPI Ponco Sutowo.

“Dalam usia yang cukup panjang, kita sudah menjadi organisasi yang ikut aktif dalam membangun kehidupan berbangsa. Kita aktif dalam rangka mengisi kemerdekaan di berbagai bidang. FKPPI sebagai organisasi yang menjunjung tinggi Pancasila harus mampu menunjukkan eksistensinya di tengah arus idiologi diluar Pancasila atau paham anti Pancasila,” tambahnya.

Baca juga:  Walikota Serahkan Bansos Mulai Dari Bunaken Kepulauan

Lanjut Sompotan, meski telah berumur dewasa, tugas untuk menyadarkan akan bahaya paham-paham yang tidak sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila tidak menjadi kendor.

“Indonesia merupakan negara yang dibangun di atas semangat kebangsaan yang terdiri dari berbagai macam etnis. Maka itu kita harus mengerti, kalau semangat kebangsaan runtuh, maka negara kita tercinta juga akan runtuh,” paparnya.

Terpisah, Ketua Panitia HUT KB FKPPI Sulut ke 39 tahun Eko Jachason Maichel Tuppang mengatakan giat KB FKPPI ini merupakan bentuk totalitas anak-anak purnawirawan dan TNI-Polri yang sangat menghargai akan jasa-jasa para pahlawan yang telah mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca juga:  Mewoh Penjabat Bupati Minahasa, Kotamobagu 'Jatahnya' Mokoginta

“Tanpa mereka belum tentu kita bisa menikmati hidup penghidupan seperti sekarang ini. Tema Bersatu dan Berdaulat yang diangkat pada HUT kali ini menegaskan bahwa kita sebagai anak bangsa harus terus mempertahankan dan mengawal setiap ancaman yang bakal mengrongrong keutuhan NKRI, terlebih FKPPI yang merupakan organisasi garda terdepan mempertahankan NKRI,” tegas Tuppang mantan Ketua FKPPI Kendari ini didampingi Sekretaris panitia Yohanna Mende serta Agus Widjaja.

Ziarah dan tabur bunga di TMP ini dihadiri sejumlah Wanhat KB FKPPI yang dipimpin Ketua Wanhat Ewald Frederik, PD XXII FKPPI Sulut Saiful Bongso, Heny Pratiknjo, Jefry Gosal, Tonny Manus, Deddy Singoatmodjo, Fery Soesanto, Janni Kasenda dan lainnya serta anggota KB FKPPI Sulut. (yan)

Pos terkait