Sekda Liwe Pimpin Apel Hari Kesaktian Pancasila di Mitra

Sekda Mitra Farry Liwe saat memimpin apel Hari Kesaktian Pancasila di Mitra (ist)

indoBRITA, Mitra – Sekretaris Daerah (Sekda) Minahasa Tenggara (Mitra) Farry Liwe, pimpin apel kerja dalam rangka Hari Kesaktian Pancasila yang dirangkaikan dengan pencanangan Hari Batik Nasional, Senin (2/10/17).

Sekda Liwe saat membacakan sambutan Bupati James Sumendap mengatakan, selama tujuh puluh dua tahun Indonesi merdeka Pancasila telah banyak mengalami ujian dan dinamika dalam sistem politik.

Bacaan Lainnya

“Berbagai ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI selalu menjadi bagian dari sejumlah permasalahan yang mengancam disintegrasi bangsa, bahkan ancaman radikalisme ,terorisme telah membuat kita sadar bahwa ancaman disintegrasi bukan hanya berasal dari luar tapi ancaman terbesar yaitu berasal dari dalam negeri,” ucap Liwe

Baca juga:  Bersatu Lawan Covid-19, KPAB Biosfer Mitra Berbagi Masker dan Sembako

Lebih lanjut Liwe menuturkan, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk konsisten menjaga ,melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari ganguan apapun itu, dengan menerapkan nilai nilai nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.

“Sejak dicetuskan pertama kali oleh IR Soekarno bahwa Pancasila sebagai dasar negara, maka nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi simbol pemersatu bangsa dan pandangan hidup bangsa. Dengan peristiwa G 30 S PKI tahun 1965 telah memberikan pelajaran bagi kita untuk terus waspada, dan patut kita syukuri saat ini negara yang kita cintai masih bersiri tegak dan semakin kuat menghadapai tantangan,” tuturnya.

Liwe pun mengharapkan kepada semua elemen bangsa agar membentuk karakter yang bukan hanya mengedepankan wacana yang sifatnya seremonial tapi bersikap proaktif menangkal segala paham radikal. “Yang tak kalah penting mengedepankan keutuhan negara dengan saling meghargai, menghormati dan menjaga kerukunan didalam segala perbedaan,” tukasnya.

Baca juga:  Kapolres Minsel Pimpin Pengamanan Aksi Unjuk Rasa di Mitra

Selanjutnya terkait pencanangan Hari Batik Nasional, sekda menyatakan bahwa peringatan hari batik nasional telah ditetapkan melalui Kepres nomor 33 tahun 2009, sebagai suatu penghargaan atas kesenian dan kebudayaan bangsa Indonesia sekaligus sebagai warisan budaya dunia.

“Karya seni batik membuat kita sebagai bangsa berbangga karena batik telah memberikan ciri khas dan tradisi sebagai warisan turun temurun dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu saya mengajak kita semua untuk menjadikan batik sebagai ikon bangsa yang tetap dilestarikan,” pungkasnya. (tjp).

Pos terkait