indoBRITA, Mitra – Sejumlah pedangang yang diduga tak kebagian lapak di Plaza Ratahan, Minahasa Tenggara (Mitra) datangi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DKUKM) Mitra, Selasa (3/10/17).
Salah satu Pedangang di Plaza Ratahan Sonce Matolodula kepada beberapa wartawan mengatakan, kedatangannya di dinas setempat, hanya untuk mempertanyakan kejelasan tentang kepemilikan lapak yang ada di Plaza. Pasalnya, berdasarkan infomasi yang diperoleh, sudah tertutup kepemilikan lapak di Plaza. Para pedangang mengaku tidak mengetahui kalau ada himbauan dari Dinas Koperasi dan UKM.
“Menurut informasi yang kami terima kalau di Plaza Ratahan pembukaan lapak sudah ditutup, jelas kami tidak terima. Untuk itu, dinas harus bertanggung jawab. Karena sudah berapa tahun kami berjualan di Ratahan terus kami tidak memiliki lapak,”ungkap Montolodula.
Senada di katakan Besse Haslinda pedangang di Plaza Ratahan mengatakan, pihak Dinas harusnya iterbuka. Karena jika demikian, kami tidak akan datang mempertanyakan.
“Yang jadi pertanyaan, kenapa para pedagang yang lain sudah mendapatkan undangan dari Dinas Koperasi, sementara kami tidak. Bisa jadi dinas sendiri sudah memilih-milih pedangang yang bisa berjualan di Plaza, tetapi bersyukur setelah bertemu dengan Sekertaris Dinas. Kami telah mempunyai kejelasan,” bebernya.
Sekertaris Dinas Koperasi dan UKM Mitra Deky Siwi saat dikonfirmasi mengakui, kalau undangan pertemuan dengan pedagang disesuaikan dengan jadwal yang ada.
“Kami tidak pilih-pilih. Plaza tersebut belum dibuka, dikarenakan masih ada proses tender. Kalau pelaksanaannya sudah seratus persen pasti kami akan mengaturnya dengan baik,”tuturnya di ruang kerja.
Siwi menambahkan, pembuatan Plaza tersebut sudah di perkuat dengan Peraturan Daerah nomor 21 tahun 2016. Dimana Plaza Ratahan tersebut di lantai dasar mempunyai
23 kios, lantai dua 33 kios, lantai atas 11 kios.
“Hanya disampaikan siapa yang bermohon silahkan. Kami sudah memberikan informasi ke pedagang, akan tetapi mungkin ada beberapa pedagang yang belum mengetahuinya. Mereka takut tak akan memiliki lapak. Kami sampaikan jangan takut semuanya akan mendapat lapak,”tukas Siwi. (tjp)