Matangkan Porgram Kerja TP3K, Ini yang Dilakukan Agung Adati

Kepala Disbudpar Kotamobagu Agung Adati

indoBRITA,Kotamobagu– Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotamobagu, Agung Adati saat ini terus mematangkan program kerja Tim Percepatan  Pengembangan Pariwisata Kotamobagu (TP3K). Untuk itu, Agung telah menemui sejumlah pimpinan SKPD terkait untuk melakukan sinkronisasi program dalam rangka penajaman pembangunan dan pengembangan pariwisata di daerah ini, Senin kemarin.

Kepada awak media, Agung menjelaskan pentingnya dilakukan koordinasi dan sinkronisasi program bersama stakeholder sebelum surat keputusan TP3K ditanda tangani oleh Walikota.

Bacaan Lainnya
Baca juga:  Asisten Dua Pantau Sejumlah Toko dan Pasar di Minahasa

“Ada 22 SKPD terkait yang masuk dalam TP3K diharapkan memiliki program kegiatan yang dapat menopang pengembangan pariwisata di Kotamobagu,” kata Agung kepada indoBRITA.co lewat rilis yang dikirim melalui via Whats app.

Mantan Kadiskominfo Kotamobagu ini pun mencontohkan tiga program Diskominfo Tahun 2018  sebagai penunjang pariwisata dan kebudayaan. Di antaranya, memberikan pelayanan jaringan telekomunikasi di lokasi wisata, menyediakan website untuk sarana promosi destinasi, dan fasilitasi promosi wisata dan kebudayaan melalui media cetak dan media elektronik.

“Program seperti ini akan sangat membantu pengembangan sektor pariwisata di Kotamobagu,” ujarnya Agung.

Baca juga:  AKABRI UDARA tahun 1997 Antar Bantuan Sembako Korban Banjir Manado

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kotamobagu, Ahmad Yani Umar, saat dihubungi menyatakan Kominfo sangat mendukung program pengembangan pariwisata Kotamobagu. Karena menurutnya, konsep desa wisata paling tepat diterapkan di Kotamobagu karena memiki potensi alam dan tradisi budaya yang masih terjaga hingga saat ini.

“Kami tentu sangat mendukung, karena Kotamobagu memiliki potensi alam serta tradisi budaya yang unik dan masih terjaga hingga saat ini. Tentu dengan harapan berkembangnya pariwisata di Kotamobagu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Lebih khusus masyarakat di sekitar destinasi wisata,” ujar Yani. (tri)

Pos terkait