Kantor Kesehatan Pelabuhan Gelar Pemeriksaan IVA

tingginya angka kanker leher rahim yang menyerang perempuan Indonesia mendorong kantor kesehatan pelabuhan kelas III Bitung menggelar pemeriksaan IVA gratis bagi pegawai di seputaran pelabuhan Bitung juga bagi para PKL. (Foto : Yefta)

indoBRITA, Bitung-Tingginya angka kematian akibat kanker leher rahim bagi perempuan di Indonesia dan dunia, mendorong Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Bitung menggelar pemeriksaan dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA), gratis bagi pegawai dan Pedagang Kaki Lima (PKL) di lingkungan Pelabuhan Bitung, di kawasan terminal penumpang Pelabuhan samudera Bitung, Jumat (20/10/17).

Kepala KKP Bitung Pingkan Pijoh yang ditemui di sela-sela pemeriksaan menjelaskan, pemeriksaan dengan metode IVA atau kerap disebut IVA test ini merupakan cara sederhana dan mudah untuk mendeteksi kanker leher rahim karena dilakukan hanya dengan melihat langsung seccara visual oleh dokter yang melakukan pemeriksaan setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat.

Bacaan Lainnya
Baca juga:  Polres Tomohon Amankan Pelaku Keributan dan Penghadangan Kendaraan di Kolongan

“Pemeriksaan IVA adalah pemeriksaan servik dengan melihat langsung servik setelah memulas servik dengan larutan asam asetat. Nah, setelah dioles asam asetat ada perubahan warna, yaitu tampak bercak putih, maka kemungkinan ada kelainan tahap pra kanker. Perempuan yang dianjurkan untuk tes IVA yaitu usia 30 sampai 50 tahun,” ujarnya.

Selain itu, syarat mengikuti test IVA  adalah perempuan yang sudah menikah, tidak sedang datang bulan atau haid , tidak sedang hamil dan 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual.

“Kelebihan pemeriksaan dengan metode ini, adalah praktis dan sederhana namun sensivitas dan keakuratannya tinggi,” tambahnya.

Baca juga:  Ormas LAKI Serahkan Bukti Tambahan ke Polda Sulut

Lanjut menurut perempuan cantik ini, pemeriksaan kanker leher rahim bagi perempuan yang sudah menikah sebaiknya dilakukan minimal setahun sekali agar dapat mendekteksi kelainan sejak dini.(yet)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *