WAWANCARA di atas mikrolet atau kendaraan angkutan kota (angkot) dengan seorang pejabat merupakan hal baru bagi indoBRITA. Biasanya tugas menginterview itu dilakukan dilakukan di ruang megah dan ber-ac atau saat sang pejabat sedang tugas lapangan.
Namun, justru interview di atas angkot sembari mengitari Manado, Sabtu (28/10/2017) lalu memberi kesan mendalam bagi media ini tentang sosok Bismark Lumentut. Kepala Badan Pelayanan Perizinan Satu Atap Terpadu (BP2T) ini benar-benar menunjukkan citra pejabat sederhana nan merakyat.
Suami Sinta Sinjal ini tak canggung menunggu angkot di pinggir jalan, lalu membaur dengan penumpang lainnya di atas kendaraan yang mulai ditinggalkan banyak orang itu seiring dengan membludaknya taksi online. “Kebetulan tidak buru-buru, pas juga akhir pekan, jadi saya memanfaatkan angkot. Ayo keliling Manado menggunakan angkot,” kata Bismark.
Siang itu indoBRITA dan Bismark menggunakan angkot jurusan Wanea-Pusat Kota, lalu berpindah jurusan Pusat Kota-Malalayang. Meski sesekali menghapus keringat karena kepanasan, mantan Kepala Bappeda dan Kadispenda Manado ini tetap terlihat enjoy.
“Ini bukan yang pertama saya naik angkot. Sebelum-sebelumnya juga saya memanfaatkan jasa transportasi ini,” ucapnya.

Sebelum janjian interview, indoBRITA memang sudah mendapat info soal ini dari salah satu wartawan. “Tak hanya satu dua kali, Pak Bismark itu pejabat paling hobi menggunakan angkot,” kata Aji Pramomo, wartawan senior dari Harian Kawanua Post.
Aji berkisah saat Bismark sempat non job, ia sering diajak keliling Manado menggunakan angkot. Bahkan tak hanya itu, Bismark beberapa kali mentraktirnya makan di pinggir jalan.
“Satu kejadian yang tak pernah saya lupa ketika makan dan uang tak cukup, kami berbagi satu ikan. Kala itu ia non job dan agak terpuruk. Saya bilang saya ekornya saja, kepalanya untuk Pak Bismark biar kembali mendapat jabatan. Ia kemudian tertawa dan kami makan dengan lahap,” kata penggagas organisasi Komunitas Wartawan Nusantara (Kawan) di DPR RI beberapa tahun lalu ini.
Aji melihat Bismark sosok birokrat yang ideal. Tak hanya hidup sederhana, salah satu pejabat paling senior di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Manado ini juga jujur, tegas dan anti suap.
“Saya menjadi saksi sendiri Pak Bismark menolak amplop dari salah satu pengusaha dan bujukan untuk berbagi uang karena target PAD sudah terpenuhi kala ia menjabat Kadispenda. Ia pejabat bertintegritas,” ungkap Aji.
Ketika media ini mengkonfirmasi cerita Aji tersebut, Bismark hanya mengangguk. Ketua pembangunan gereja Katolik Kalasey ini mengaku hidup seperti itu bukan untuk pencitraan, tapi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan atasan.
“Bekerja secara profesional, taat aturan dan tidak neko-neko. Jangan menginginkan sesuatu yang bukan hak kita,” ujarnya.
Kebiasaan hidup sederhana itu pula yang selalu ia tularkan kepada staf dan bawahannya. “Orang kalau hidup sederhana tak akan neko-neko, apa adanya. Biasanya pula mereka yang hidup sederhana punya dedikasi yang tinggi dalam tugas,” kata penggemar ikan bakar ini.
Boleh jadi karena kebiasaan hidup sederhana itu pula yang membuat Bismark selalu berhasil dalam tugas. Ia mampu memaksimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Manado dengan baik saat menjabat Kadispenda. Ada lompatan signifikan dari tahun ke tahun dalam capaian PAD. Target yang dibebankan selalu terpenuhi.
Ia juga membawa BP2T Manado salah satu yang terbaik di Indonesia dalam pelayanan publik. Salah satu lembaga dari Kanada memberikan penghargaan atas suksesnya memimpin BP2T Manado tersebut. So, terus tularkan virus kesederhanaan itu Pak Bismark! (jil/adm)