indoBRITA,Sangihe- Untuk membangun Daerah secara tepat guna berdasarkan rencana tata ruang wilayah yang konsisten berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) memberikan bantuan sarana perikanan tangkap sebanyak 9 unit pumboat yang diserahkan oleh Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Esar Gaghana dan Wakil Bupati (Wabup) Helmud Hontong di Tanjung Apes Kecamatan Tahuna, Jumat (10/11/17).
Bantuan yang diserahkan kepada 9 kelompok nelayan diantaranya di Kecamatan Tahuna Barat sebanyak 4 unit, Kecamatan Tahuna 1 unit dan Kecamatan Manganitu sebanyak 4 unit.
Kadis Kelautan dan Perikanan F P Gaghaube saat membacakan laporan penyerahan bantuan mengatakan bantuan ini merupakan jawaban terhadap visi Kabupaten kepulauan Sangihe sebagai daerah perbatasan NKRI, gerbang maritim yang maju sejahtera dan mandiri.
“Untuk mencapai visi dan melaksanakan misi maka ditetapkan tujuan yang akan dilakukan yaitu membangun sektor kelautan dan perikanan sebagai unggulan utama perekonomian daerah serta membangun kemandirian ekonomi daerah dan masyarakat secara terencana sistematis dan berkelanjutan,” jelas Gaghaube.
Bupati dalam sambutanya menyampaikan jika ada pumboat yang bekerja tidak sesuai dengan peruntukannya, lurah atau Kapitalaung berhak untuk menarik kembali bantuan yang telah diberikan pemerintah daerah.
“Hari ini adalah sebuah sukacita bersama bagi kita sekalian secara khusus bagi teman-teman penerima bantuan perikanan yang telah kita ikuti proses penyerahannya memang proses penyerahan paket bantuan ini cukup ketat dan seleksinya juga begitu karena berdasarkan pengalaman beberapa waktu lalu banyak yang salah sasaran. Pumboat diberikan kepada petani dan cangkul diberikan kepada nelayan dan ini harus benar-benar harus diberikan untuk yang membutuhkan, sehingga harus disaksikan camat apakah benar di tempat tinggalnya menangkap ikan atau hanya bermain kartu remi begitu juga dengan kapitalaung-kapitalaung dan lurah-lurah, sehingga ada komitmen bersama setiap enam bulan dipantau hasil dari kelompok-kelompok nelayan ini dan kapitalaung serta lurah punya kewenganan untuk mengawasi dan menarik jikalau pumboat ini bekerja tidak pada fungsinya,” tegas orang nomor satu di Sangihe.(nty)