indoBRITA, Bitung- Kurangnya pendapatan PDAM Bitung menyebabkan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkot Bitung ini tidak bisa meraih laba dan cenderung hanya bertahan dalam posisi pas-pasan.
Olehnya, PDAM Bitung kemudian mengusulkan kenaikan tarif yang sosialisasinya mulai digelar di Kelurahan Bitung Barat Dua Kecamatan Maesa, Selasa (21/11/17).
Direktur PDAM Bitung Raymond Luntungan yang ditemui usai sosialisasi mengatakan, usulan kenaikan tarif ini sebesar 17 persen dari tarif yang ada selama ini, namun menurut dia, hal ini juga akan ditetapkan setelah mendapat masukan dan mempertimbangkan pengeluhan warga selama masa sosialisasi.
“Yang kena kenaikan tarif adalah tarif normal karena kita di PDAM mengenal tiga kategori tarif masing-masing tarif subsidi, tarif sosial dan tarif normal,” terangnya.
Camat Maesa Sefferson Sumampouw juga mengatakan, dalam sosialisasi tersebut juga didengarkan keluhan dari warga yang berharap agar ada peningkatan pelayanan dari PDAM jika nantinya akan dinaikan tarifnya.
“Memang jika dihitung-hitung, tanpa sambungan PDAM warga rata-rata membeli air sampai 5 atau enam meter kubik air perbulan dengan harga rata-rata sebesar Rp240 Ribu per bulannya, dibandingkan dengan tarif PDAM yang murah jelas jauh perbedaannya,” ujar Sumampouw.
Namun menurut dia, tetap saja, warga berharap agar pelayanan PDAM bisa lebih maksimal. “Seperti air lancar dan rutin,” tutupnya.(yet)