indoBRITA, Manado – Usai sudah National Interfaith Youth Camp (IYC) atau Perkemahan Nasional Pemuda Lintas Iman 2018 yang dilangsungkan di Pantai Negeri Liang Maluku Tengah pada tanggal 25-30 Januari 2018 Kemarin yang diikuti oleh 120 peserta delegasi dari seluruh provinsi di Indonesia.
Diketahui kegiatan IYC 2018 ini diisi dengan sharing refleksi pengetahuan dan pengalaman, serta kunjungan tematik di 10 lokasi yang langsung berhubungan dengan pelaku dan korban serta para peace maker damai di Maluku.
Termasuk Indry Moniaga STh dan Sterky Konehe yang merupakan pemuda pemudi yang mewakili Provinsi Sulawesi Utara turut ambil bagian dalam moment penting bagi kawula muda Indonesia.
Dikatakan Indri Moniaga STh saat ditemui media ini di bandara Samratulangi Manado Rabu (31/1/2018), bahwa kegiatan IYC seperti ini amat penting bagi kami para penerus bangsa yang mencintai keutuhan dan keharmonisan bangsa Indonesia yang kita cintai, juga ini sebagai salah satu langkah awal generasi muda yang berkomitmen dalam menghadapi usaha-usaha intoleransi, radikalisasi serta kekerasan yang dapat merusak ideologi Bhinneka Tunggal Ika bangsa Indonesia.
“Sebagai bangsa yang besar kaya akan keberagaman, mari kita jaga Nusantara dari tindak Intoleransi, radikalisasi, serta kekerasan yang berusaha merusak NKRI.” ungkap gadis jebolan Fakultas Teologi UKIT itu.
Sementara, Direktur Ambon Reconciliation and Mediation Center Abidin Wakano menyebutkan, National Interfaith Youth Camp adalah sebuah momentum bagi generasi muda Indonesia untuk menjelaskan dan menegaskan komitmen dan konsistensi mereka untuk menjadi bagian dari pemecah masalah (problem solver) berbangsa dan bernegara. “Dengan komitmen ini generasi muda Indonesia diharapkan mampu memainkan peran strategis dan mengambil tanggung jawab proporsional dalam mendorong dan mengakselerasi proses pembangunan.” ungkap Wakano. (slf)