Pusaran Duit dan Perjalanan Terjal 158 Honda K2 Minut

PERWAKILAN Honda K2 sangat berharap Dekab Minut terus berjuang untuk kejelasan nasib mereka yang sampai saat ini masih terkatung-katung.(foto: ist)

IndoBRITA, Minut—Noldy Torar salah satu Honorer daerah (Honda) K2, sangat berharap Dewan kabupaten (Dekab) Minahasa utara (Minut) melalui Komisi I terus mengawal apa yang menjadi kerinduan mereka diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Kami Honda K2 sangat mengapresiasi setiap langkah yang diambil Komisi I, terutama dalam memperjuangkan nasib kami selama ini. Selalu ada terlihat kata komitmen untuk membuat mimpi kami menjadi kenyataan, terutama saat terlontar kata akan membawa serta kami melakukan konsultasi ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB),” tutur Torar yang mengaku sudah 10 tahun mengabdi sebagai Honda K2.

Bacaan Lainnya
Baca juga:  Tindak Lanjut Program Presiden, Kapolres Minsel Bagikan Makan Siang Gratis Siswa SD

Pernyatan Torar ini, terlontar saat Komisi I Dekab Minut melakukan hearing dengan Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan (BKPP) Minut, Senin 5 Februari 2018. Dimana dalam hearing tersebut, sebanyak 158 Honda K2 turut hadir untuk mendengarkan kepastian nasib mereka.

“Kami sebagai Komisi I berharap masalah ini dibuka secara transparan oleh BKPP, terlebih ada isu jika Honda K2 kerap dijadikan mesin duit. Saya berharap jujur terkait peluang mereka untuk menjadi ASN. Jangan hanya terus di janji tanpa kepastian yang jelas,” tegas Stendy Rondonuwu.

Begitu pun yang dikatakan Lucky Kiolol, persoalan Honda K2 yang tidak berujung. Pasalnya, momentum ini dijadikan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan pribadi dengan iming-iming akan diangkat menjadi ASN.

Baca juga:  Polri untuk Masyarakat, Polres Minsel bersama Insan Pers bagi-bagi Takjil untuk Pengguna Jalan

“Disinyalir juga Honda sebelumnya yang sudah diangkat menjadi ASN menyetor sejumlah uang kepada oknum yang mengurus pengangkatan tersebut. Kami akan memutus mata rantai transaksi ini dengan terus mengawal mereka jika memang ada peluang diangkat menjadi ASN,” tandas Kiolol.

Kabid Perencanaan dan Pembinaan Donald Tintingon dari pihak BKPP menjelaskan, untuk data Honda K2 masih disimpan menunggu dicabutnya moratorium pengangkatan ASN. “Silahkan datang di BKPP, kami terbuka bila ada Honda K2 yang membutuhkan data maupun informasi,” tutup Tintingon.(rus)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari INDO BRITA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *