IndoBRITA, Manado – Pascabom yang terjadi di Jawa Timur, membuat Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Perhubungan (Dishub) kian memperketat pengawasan di sektor transportasi, baik darat, udara maupun laut.
Kepala Dinas Perhubungan Sulut Lynda Watania mengatakan dirinya sudah menginstruksikan kepada aparat perhubungan yang ada di lapangan untuk melakukan ekstra pengawasan dalam rangka mengantisipasi masuknya teroris ke wilayah Bumi Nyiur Melambai.
“Kami perketat aktifitas dermaga-dermaga pelabuhan. Karena Sulut berada dengan perbatasan negara Filipina. Kita harus antisipasi itu,” ujar Watania kepada wartawan, di ruang kerjanya, Selasa (15/05/2018).
Hal serupa juga dilakukan pada 10 terminal yang menjadi kewenangan pemprov.
“Pengamanan terminal lebih diperketat. Jalur itu patut dicurigai dimasuki orang-orang yang mencurigakan. Untuk bandara pun kami ikut mengawasi,” ungkap mantan staf ahli gubernur ini.
Watania menambahkan pengawasan sudah dilakukan lebih ketat, namun karena keterbatasan personel, maka diminta bantuan dari masyarakat.
“Semua elemen masyarakat wajib menjaga keamanan dan ketertiban. Ini penting demi kondusifnya wilayah Sulawesi Utara,” tegas birokrat cantik ini seraya menambahkan bila daerah kondusif membuat roda perekonomian berjalan lancar.
Seperti diketahui, dua hari belakangan ini Jawa Timur dilanda dengan bom bunuh diri. Aksi biadab yang dibuat oleh teroris itu dilakukan di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/05/2018) pagi. Malamnya, kejadian serupa terjadi pada salah satu Rusunawa yang ada di Sidoarjo. Dan, keesokan harinya, Senin (14/05/2018) pagi, bom kembali meledak di depan pintu masuk Makopolrestabes Surabaya.(sco)