indoBRITA, Manado-Manado ternyata paralel dengan perkembangan kota besar di Amerika Serikat, New York. Sama-sama bertumpu pada sektor jasa dan perdagangan, pertumbuhan ekonomi (PE) dua kota ini sangat baik. New York menjadi kota megapolitan terbesar di Amerika Serikat. Sementara PE Manado di atas angka nasional dan kini menjadi kota tujuan wisatawan mancanegara dan investor.
“Manado semakin mendapatkan ciri polis modern di mana kekuatan ekonomi semakin dikendalikan oleh kekuatan merchant atau perdagangan. Lihat saja perkembangan jumlah mall yang sungguh fantastis dalam beberapa tahun terakhir. Kehadiran mall-mall terbesar itu menggairahkan perniagaan dan ikut menumbuhkan perbankan di Sulut. Ini layak dipertahankan,” ujar Richard Kainage, salah satu pengusaha Sulut yang sukses di Jakarta kepada wartawan di Manado, kemarin.
Dengan letak Manado yang strategis, sama seperti New York, pria enerjik ini optimis Manado dapat memainkan peran di kawasan Asia Pasifik. “Sulut sudah mendunia menyusul digelarnya sejumlah event bertaraf internasional seperti WOC dan CTI Summit. Saya berharap pemerintah terus berinovasi dan berpromosi untuk menjadikan Sulut pintu gerbang ekonomi di Asia Pasifik” katanya.
Disinggul soal keluhan sejumlah investor dan wisatawan soal kondisi kota yang terasa gerah dan panas, pria yang berpasangan dengan Wempie Frederik pada Pilwako 2009 lalu mengusulkan konsep green economy. “Memang ada satu dua pengusaha yang tak tahan dengan kondisi Manado yang panas. Karena itu saya usul kepada pemerintah untuk membangun taman di sekitar daerah pertokoan dan mall serta penghijauan di tepi jalan. Di New York ada yang namanya Central Park. Selain menjadi perteduhan bagi warga dan berfungsi untuk memasok oksigen bagi kota, Central Park itu juga menjadi daya tarik wisatawan setiap tahunnya,” pungkas Kainage. (hkc/hng/adm)