indoBRITA, Manado-Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Manado, Bartje Assa mengaku senang jika masyarakat ikut mengawasi pelaksanaan proyek pembangunan di Ibukota Provinsi Sulut. Menurut dia, semakin tinggi partisipasi masyarakar akan semakin baik.
“Pembangunan akan sukses kalau semua elemen ikut bergerak,” kata Bartje kepada indoBRITA Media Group, Senin (28/5/2018) di Manado.
Mantan Kepala Badan (Kaban) Bappeda Manado ini juga menilai wajar kritikan dan cuitan aktivis LSM, salah satunya dari PAMI Perjuangan soal pelaksanaan proyek jalan menuju wisata Gunung Tumpa. “Tak ada masalah, kami tidak alergi dengan kritikan dan masukan,” ujarnya.
Bartje mempersilahkan PAMI Perjuangan untuk membeber data ke aparat jika memang ada temuan. “Silakan laporkan kalau PAMI Perjuangan punya data,” dia menegaskan.
Proyek jalan menuju lokasi Gunung Tumpa, lanjut dia, sudah melalui pemeriksaan BPK. Pun penyidik dari Polda sudah pernah turun ke sana. Hasilnya, proyek berjalan sesuai aturan.
“Sekali lagi. kami berterima kasih kalau masyarakat ikut melakukan pengawasan proyek dan melaporkan jika ada temuan. Nanti pihak berwenang yang membuktikan. Pada prinsipnya kami selalu siap untuk memberkan keterangan,” ujarnya.
Sebelumnya, PAMI Perjuangan mengendus adanya dugaan korupsi proyek jalan menuju lokasi wisarta Gunung Tumpa, Manado. Ketua PAMI Perjuangan, Noldy Pratasis berpendapat ada yang janggal dalam pemanfaatan dana proyek.
“Proyek ini tahun 2016-2017 dibanderol Rp30-an miliar. Bisa ditelisik di lapangan, apakah anggaran sebesar itu terserap dengan baik,” kata Noldy saat menghubungi media ini, Sabtu (25//5/2018).
Ia meminta aparat untuk melakukan penyidikan atas dugaan kasus korupsi ini. Jika terindikasi adanya tindak pidana korupsi, Noldy mengimbau penyidik untuk langsung melakukan penyidikan. “Jangan sungkan melakukan penahanan kalau terindikasi adanya korupsi. Masyarakat pasti mendukung. Korupsi, terorisme dan narkoba itu musuh bersama,” ujarya. (yan/adm)