indoBRITA, Manado- Jerry Sambuaga (JS) adalah penghuni baru gedung Nusantara. Pria yang meraih gelar doktor pada salah satu universitas ternama di Amerika Serikat itu dilantik sebagai anggota DPR RI pada awal Agustus 2018.
Tentu saja sulit menagih janji atau menanyakan apa yang sudah diperbuatnya di Senayan. Namun begitu, putra mantan menteri perumahan rakyat pada kabinet reformasi pembangunan, Theo Sambuaga ini mau menerima undangan Komunitas Pers Manado (KPM).
Ia menyiapkan waktu khusus untuk tampil dalam acara diskusi KPM bertajuk Wakil Kita di Senayan, Antara Janji dan Realisasi yang digelar di Kedai 27 Wanea, Sabtu (6/10/2018). Dalam acara yang dipandu Wakil Ketua KPM Joppy Albert Senduk, personil Komisi I DPR RI ini dengan lugas menyampaikan langkah dan perjuanganya di panggung politik.
“Topik yang disodorkan KPM ini menggelitik. Ini sebagai bentuk akuntabilitas atau pertanggungjawaban wakil rakyat, termasuk saya. Karena pentingnya diskusi ini, saya membatalkan beberapa agenda di pusat,” katanya disambut aplaus peserta diskusi.

Jerry mengakui masih sulit mengukur kinerjanya dalam rentang waktu yang relatif singkat tersebut. Pun saat kampanye pada pemlihan legislatif (Pileg) 2014 lalu, anggota Fraksi Partai Golkar ini tak suka mengumbar janji.
“Saat masa kampanye, saya lebih banyak turun mendengar aspirasi dan masukan dari masyarakat. Aspirasi dan masukan itu saya catat untuk kemudian menjadi bahan perjuangan saya di Senayan,” ucapnya.
Jerry oleh Fraksi Partai Golkar ditempatkan di Komisi !, Komisi yang membidangi pertahana, intelejen, luar negeri dan kominfo. Dalam rentang waktu dua bulan menjalankan tugas dan fungsinya melakukan pengawasan, legislasti dan penganggaran, pria yang sempat mengajar di Universitas Indonesia (UI), Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado ini memberikan warna tersendiri.
“Saya tak mau menyia-nyiakan amanah yang diberikan warga Sulut. Saya hadir dan aktif dalam setiap pembahasan atau kegiatan di DPR RI,” ungkapnya.
Jerry mengakui keterbatasannya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat yang diwakilinya. Dengan duduk di Komisi I, tentu saja ia tak bisa bersuara di komisi lainnya. “Ini juga yang mungkin dirasakan oleh lima wakil Sulut lainnya,” katanya.
Dari 11 komisi di DPR RI, Sulut hanya terwakili di enam komisi. Lima komisi tanpa keterwakilan Sulut.
“Ada proyek pembangunan yang mangkrak di Sulut, tapi ini tak berkaitan dengan Komisi 1. Bagaimana Bung Jerry menyikapinya? Proyek ini perlu dilanjutkan,” kata Fany salah satu jurnalis senior yang hadir dalam diskusi.
Tentang hal tersebut, Jerry akan bekerja lintas komisi dan sektoral dengan menitipkan aspirasi itu ke rekan-rekannya di komisi lain. Ia akan memanfaatkan hubungan baiknya dengan sesama anggota DPR RI lainnya.
“Aspirasi itu akan saya titip ke Fraksi Golkar dan anggota DPR RI lainnya. Semua aspirasi yang masuk, permasalahan di masyarakat akan copa saya perjuangkan di Sulut,” ujar Jerry.
Ketua KPM Alexander Mellese menyampaikan terima kasih atas kesediaan Jerry menghadiri diskusi. “Sebenarnya kami sangat berharap Pak E.E Mangindaan, Pak Wenny Warouw dan Ibu Vanda Sarundajang yang full menjalani periode 2009-2014 di Senayan. Tapi, mungkin karena kesibukan sehingga ketiganya tak bisa hadir,” ujar Alexander.(hng/adm)