indoBRITA, Amurang – Pakar politik dan pemerintahan DR Ferry Daud Liando saat menjadi nara sumber Seminar Sehari Refleksi 16 Tahun Minsel, oleh LSM Gerbang Minsel, Jumat (15/2/2019) di Sutanraja Hotel Amurang mempertanyakan ketidakhadiran anggota DPRD Minsel. Juga kehadiran anggota DPRD Provinsi Sulut dapil Minsel-Mitra.
‘’Ya, saya pertanyakan ketidakhadiran anggota DPRD Minsel dan anggota DPRD Sulut dapil Minsel-Mitra di acara seminar sehari ini. Yang hadir, hanya Boy VA Tumiwa, BSc, SH Msi saja. Tapi, herannya tidak ada satupun anggota DPRD Minsel yang hadir. Apakah panitia tidak mengundang mereka,’’tanya Liando.
Liando mempertanyakan kembali, bahwa harus diingat kehadiran anggota DPRD sangat baik sekali. Namun demikian, tak seorang pun legislatif Minsel yang hadir. Sementara, dari 6 anggota legislatif Sulut hanya Boy Tumiwa yang memberi diri. Bahkan, Tumiwa justru banyak meluangkan pertanyaan seputar persoalan di Minsel.
‘’Saya salut dengan Boy Tumiwa. Namun jadi pertanyaan kepada anggota Minsel serta Sulut lainnya. Ingat, baru pertama kali (sejarah, red) digelar seminar terkait Minsel. Eh, ternyata legislatif sendiri ‘enggan’ hadir. Berarti, kedepan kita serahkan kepada warga untuk mencari pemimpin yang bertanggungjawab kedepan,’’jelas mantan wartawan ini.
Sementara itu, Sonnie Laoh, salah satu caleg dapil 3 dari Partai Berkarya juga angkat suara dengan statmen DR Ferry Daud Liando. ‘’Pada dasarnya, dalam seminar sehari yang digeber LSM Gerbang Minsel sangat baik. Namun, sayangnya justru anggota legislatif dari Minsel dan Sulut tidak memberi diri hadir. Apakah panitia tidak mengundangnya,’’tanya Laoh heran.
Laoh juga menilai, justru banyak calon legislatif DPRD Minsel, DPRD Provinsi dan bahkan DPR RI sendiri ikut hadir. Tapi persoalan krusialnya, ketidakhadiran legislatif sebagaimana pertanyaan staf dosen Unsrat Manado diatas. (ape)