indoBRITA, Manado–Indonesia baru punya satu badan penyelidikan dan pengembangan teknologi kebencanaan geologi (BPPTKG). Mengingat serangkaian bencana yang terjadi di tahun 2018 dan wilayah Indonesia yang begitu luas, anggota DPR RI asal Bara Krishna Hasibuan Walewangko mengusulkan dan memperjuangkan pembangunan BPPTKG di beberapa provinsi. Salah atunya di Sulut.
Untuk maksud tersebut, doktor dari Harvard University itu sudah beberapa kali bertandang ke Kementerian Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI.
“Saya sudah bertemu dengan Sekjen Kementerian ESDM, Ego Syarial. Kami mendiskusikan program-program yang akan dilaksanakan di daerah. Salah satu yang akan dibangun adalah BPPTKG di Sulut,” ujar Bara, sapaan akrabnya saat bersua dengan sejumlah wartawan di Manado, Kamis (28/1/2019).
Jika tak ada aral melintang, pembangunan BPPTKG akan dilaksanakan tahun ini. Sulut memang merupakan salah satu daerah rawan bencana, sebab berada di area cincin api dan merupakan dapur magma di Indonesia, sehingga sangat rentan.“Jadi bantuan ESDM untuk membangun badan tersebut akan membawa banyak manfaat,” katanya.
Anggaran pembangunannya menurut putra Sonder, Minahasa ini sudah tertata dalam APBN 2019. Informasi yang diperoleh BPPTKG akan dibangun di Tomohon. Cakupan BPPTKG ini meliputi Indonesia Tengah.
“Sulut juga dimasukan sebagai salah satu daerah prioritas pemetaan pencegahan bencana tsunami,” kata Bara yang pada kesempatan tersebut didampingi stafnya, Leo Lintang. (hng/adm)