Pelaku Penembakan di Masjid di Selandia Baru terjadi karena beberapa faktor.

 

Manado – ML Denny Tewu,calon DPD RI 2019-2024 nomor urut 34 dapil Sulut melihat pelaku penembakan brutal yang terjadi di Masjid Al Noor, dan Masjid Linwood di Selandia Baru, Jum’at lalu, sangat mungkin mengalami masalah kejiwaan. Faktor yang mempengaruhi bisa saja karena berbagai hal, apakah tekanan jiwa atau pengaruh permainan game kekerasan di internet, “dan yang pasti faktor keimanan yang sesat dan tidak terkendali,” kata dia.

Bacaan Lainnya

Kalau dia terorganisir dalam suatu sistem, tentu dia teroris, terangnya, tapi kalau hanya pelaku tunggal, orang itu sakit jiwa atau tersesat dalam pemahaman keagamaannya. “Memang harus diberantas sampai ke akar-akarnya kalau peristiwa ini merupakan serangan teroris!! Secara pribadi saya berempati dan berbelasungkawa atas korban yang meninggal akibat tindakan brutal tersebut, kiranya keluarga yang ditinggal mendapatkan kekuatan dan penghiburan dari Tuhan Yang Maha Kuasa”. Tegas Denny.

Baca juga:  Bagi ML Denny Tewu Keberhasilan dalam Pekerjaan adalah Anugerah Tuhan

Mantan Ketua Umum PDS ini menilai pula, longgarnya undang-undang kepemilikan senjata di sebuah negara bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain, tapi untungnya Indonesia tidak sembarangan memberikan ijin kepada masyarakat atas kepemilikan senjata meski bisa saja terjadi kecolongan, seperti kejadian penembakan di DPR RI beberapa waktu yang lalu.

Brenton Tarrant, salah satu pelaku penembakan dalam penembakan brutal tersebut diketahui melakukan aksi penembakannya secara livestream di akun media sosial Facebook, dan menurut Denny inilah salah satu bentuk pengaruh buruk permainan game di internet.

Baca juga:  Ini Cerita Ketua Bhayangkari Sulut Tampil di Festival Russia

“Pengaruh buruk permainan game kekerasan di internet sangat mungkin terjadi, ada baiknya kalau jalur medsos menggunakan tema damai tanpa kekerasan, sehingga video-video atau gambar-gambar yang mengerikan di ban atau otomatis terhapus, itu jauh lebih baik,” harap Ketua Umum Rukun Keluarga Besar Tewu/Tewuh ini.

Dia berharap pula, masyarakat perlu melihat secara arif peristiwa tersebut dengan tetap menjaga kesatuan dan perdamaian, jangan mudah diprovokasi oleh pihak-pihak yang inginkan Indonesia terpecah belah. (red)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *