SAS: PAT BM Dapat Menurunkan Angka Kekerasan Kepada Anak

indoBRITA, Tomohon – Anak sebagai pewaris bangsa yang memikul tanggungjawab besar, maka negara harus menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat tumbuh berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungi dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainnya.

Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan saat menutup pelaksanaan Pelatihan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PAT BM) yang berlangsung di AAB Guest House, Jumat (22/3/2019).

Bacaan Lainnya

Kata Sompotan, juga Anak sebagai amanat Tuhan Yang Maha Esa, dan merupakan potensi dan generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis dan saat ini di Indonesia jumlahnya mencapai sepertiga penduduk total Indonesia atau 34% atau sekitar 87 juta anak.

Baca juga:  Binlat Solusi Cerdas Meraih Prestasi

Menyadari tingginya kasus kekerasan terhadap anak di masyarakat, kata SAS sapaan Wawali Tomohon, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Tomohon mengajak semua unsur tingkat Pemerintahan Kelurahan untuk menyelesaikan masalah kekerasan kepada anak yang terjadi dimasyarakat dan bagaimana penerapan perlindungan anak, upaya mencegah kekerasan kepada anak, serta upaya menanggapi kekerasan salah satunya melalui kegarakan PAT BM.

“Berharap, PAT BM ini dapat menurunkan angka kekerasan kepada anak dengan mengubah norma sosial dan politik budaya yg menerima membenarkan atau mengabaikan kekerasan, membangun sistem pada tingkat komunitas dan keluarga untuk pengasuhan mendungukung relasi yg aman untuk mencegah kekerasan dan meningkatkan keterampilan hidup dan ketahanan diri anak dalam mencegah kekerasan serta meningkatkna keterampilan masyarakat dalam menanggapi kekerasan terhadap anak dengan melakukan jejaring dengan lembaga layanan yg tersedia,” imbuh Wawali SAS sembari menutup pelaksanaan Pelatihan PAT BM.

Baca juga:  Caroll-Sendy Terancam Diskualifikasi, Denny Indrayana Bongkar Pelanggaran Berat Pilkada Tomohon 2024

Sebelumnya, Kepala Dinas P3A Daerah Kota Tomohon dr Olga Karinda membeberkan bahwa telah terbentuk aktivis PAT BM di 8 kelurahan di Kota Tomohon. Karinda juga berharap aktivis-aktivis PAT BM yang ada menjadi cikal-bakal untuk kelurahan ramah anak nanti.

Terpantau hadir fasilitator nasional Ketua Kajian Perlindungan Anak Unima DR Ruth Umbase MHum, bersama fasilitator Pdt Marsel Meruntu, para peserta dari perwakilan Kelurahan Walian Satu, Tumatangtang, Kakaskasen Satu, Kakaskasen Dua. (Slf)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari INDO BRITA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Pos terkait