indoBRITA, Amurang – Perayaan Pengucapan Syukur Kabupaten Minahasa Selatan, Minggu (14/7/2019) benar-benar luar biasa. Padahal, banyak petani dan masyarakat meminta ditunda. Walau tentunya, hal diatas sangat riskan kalau terjadi penundaan. Pasalnya, Pengucapan Syukur Minsel sudah jadi tradisi dirayakan setiap minggu kedua bulan Juli.
Pun demikian, bukan Pengucapan Syukur Minsel kalau Jalan Trans Sulawesi tidak macet. Termasuk, Pasar 54 Amurang padat merayap. Bahkan, untuk pejalan kaki pun terganggu dengan pedagang serta kendaraan yang parker sembarangan.
Camat Amurang Rommy Rumagit, SSos mengaku bingung dengan para pedagang yang ‘amburadul’ saat berjualan. ‘’Tetapi, mau bilang apa? Semua sudah diatur oleh Perusahaan Daerah (PD) Cita Waya Esa Minsel. Namun, karena masuk wilayanya, pihaknya harus turun dan mengawasinya,’’ujar Rumagit.
Sama halnya dengan jalan Trans Sulawesi, pihaknya bekerjasama dengan Polres Minsel untuk menata kendaraan yang datang dari Manado dan sekitarnya baik untuk pulang kampong atau for pasiar di Amurang dan sekitarnya.
‘’Yang pasti, semua bisa dikendalikan oleh petugas polisi. Sedangkan, dalam pasar akan ditertipkan oleh Sat Pol PP dan Kebakaran Minsel. Bersyukur, walau padat merayap semuanya bisa dikendalikan. Akan tetapi, kelihatan gampang namun penuh perjuangan untuk menindaklanjuti,’’tegas pejabat yang dekat dengan Pers.
Dari amatan wartawan media ini, luar biasa padatnya baik Pasar 54 Amurang dan sekitarnya. Maupun kondisi jalan Trans Sulawesi, terlihat padat merayap dari Kelurahan Pondang hingga Buyungon sampai Kawangkoan Bawah. (ape)