KTN dan BNN Ajak Pelajar SMA 1 Tombariri Jauhi Narkoba

Ratusan pelajar SMAN 1 Tombariri ikut sosialisasi bahaya narkoba (Foto: dok KTN)

indoBRITA, Tanawangko-Komunitas Tolak Narkoba (KTN) mengadakan Sosialisasi Bahaya Narkoba di SMA Negeri I Tombariri, Jumat (25/10/2019). SMA yang dipimpin  Ferry Adam ini  terletak di Desa Ranowangko, Minahasa.

Sekitar 200 siswa kelas 10 dan 11 dari sekolah tersebut mendapat pemaparan materi oleh Ketua KTN Lexie Kalesaran yang membawakan materi Narkoba no, prestasi yes, dan Kepala Seksi Pencegahan Bidang P2M BNN Sulut Melky Kakomore yang membawakan materi Jenis – jenis narkoba dan bahayanya.

Bacaan Lainnya

Sejumlah tim dari KTN dan BNN mendampingi pada sosialisasi yang diawali pengantar kata Kepala Sekolah Ferry Adam didampingi Wakepsek Kesiswaan Julien Sumeisey. Mereka adalah Nathali Pantouw (KTN), Dian, Udin dan Gorby (BNN).

Baca juga:  Sidak di Rutan, Tim Gabungan Juga Test Urine 79 Warga Binaan

Sejumlah informasi seputar bahaya narkoba, jenis – jenis narkoba dan langkah pencegahannya disampaikan Kalesaran dan Kakomere di kegiatan sosialisasi yang mendapat respons positif dari pihak sekolah karena berkaitan dengan masa depan siswa sekolah tersebut di kemudian hari. Perlunya sosialisasi kepada siswa, sebut Kalesaran, karena angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia sangat tinggi.

Di tahun 2014, ada 4 juta orang di Indonesia yang menyalahgunakan narkoba, dengan perincian 1,6 juta orang bersifat coba – coba, 1,3 juta orang pemakai teratur dan 943 ribu sebagai pecandu. Angka kematian akibat narkoba mencapai 33 jiwa perhari. “Yang sangat memprihatinkan, prevalensi penyalahguna narkoba tersebut, 27,32 persen adalah mahasiswa dan pelajar, yang adalah generasi penerus bangsa, calon pemimpin di masa mendatang. Adik-adik harus jauhi narkoba,” ujar Kalesaran.

Baca juga:  Inpres tentang P4PGN Disosialisasikan kepada ASN se-Kecamatan Wenang

Itulah sebabnya, penggiat dan relawan anti narkoba Sulut ini berharap, para siswa yang dibiayai oleh orangtua atau wali untuk bersekolah dengan belajar. Belajar menahan diri, belajar tentang arti kehidupan, dan belajar untuk masa depan.

Dalam pemaparan materinya, Kakomore mengungkapkan, betapa besarnya daya rusak narkoba. Daya rusaknya lebih serius dibanding korupsi dan terorisme karena merusak otak yang tidak ada jaminan sembuh.”Narkoba mengakibatkan ketergantungan oleh karena gangguan pada otak yang menimbulkan perubahan pikiran perasaan dan perbuatan,” tandasnya.

Narkoba menurut Kakomore, dapat menyebabkan gangguan pada paru – paru, perubahan fungsi otak, merusak sistem peredaran darah, disfungi hati dan gangguan pada kulit. Makanya, diingatkan kepada para siswa untuk tidak mencoba pakai. (egn)

 

 

   

 

Pos terkait