Desa Bukit Tinggi Miniatur Kerukunan di Minahasa dan Sulut

indoBRITA, Tondano- Hidup rukun dan damai di tengah perbedaan menjadi keistimewaan masyarakat Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Kakas, Minahasa. Tak terlihat sekat suku, agama dan antargolongan dalam hidup keseharian masyrakat yang berada di pinggir pantai Minahasa itu. Mereka menyatu dalam perbedaan.

Tak heran jika desa yang dipimpin kepala desa atau Kumtua Jerry Kawung itu disebut sebagai miniatur percontohan kerukunan di Minahasa dan Sulut. Gubernur Sulut Olly Dondokambey hadir langsung saat pencanangan Bukit Tinggi sebagai desa kerukunan di Sulut, September 2019 lalu.

Bacaan Lainnya
Baca juga:  Dua Pejabat Pemkab Minahasa Hengkang ke Pemprov Sulut, Olly Minta Segera Kerja

“Beragam etnis dan agama ada di Desa Bukit Tinggi. Mereka saling menghargai dan menghormati.Toleransi diperlihatkan dengan baik oleh seluruh masyarakatnya,” kata Ketua Forum Pemantau Pembangunan Pedesaan (FP3) Jandry Kandores kepada wartawan di Tondano, Sabtu (4/1/2019).

Kerukunan yang terjaga dengan baik itu menurut Pemimpin Redaksi Harian Komentaren itu menjadi modal dalam pembangunan. “Kumtua Jerry Kawung dan seluruh masyarakat perlu mempertahankan ini,” ujar Kandores yang dibenarkan Sekretaris FP3 Greiny Sambur.

Ketua PAMI Sulut Michael George Pandeiroth (MGP) membenarkan pernyataan Kandores. “Kerukunan yang tercipta itu hendaknya dipertahankan. Torang samua ciptaan Tuhan dan baru cara,” ucap MGP.

Baca juga:  Pnt Jimmy F Eman SE Ak Bersama P/KB Wilayah Tomohon Satu Raih Kemenangan di Volley Ball POR P/KB GMIM 2018

Aktivis vokal itu mengapresiasi Kumtua Jerry yang memimpin masyarakatnya secara demokratis dan baik. “Kepemimpinan yang baik akan merekatkan semua kalangan,” ungkapnya.

Pantauan indoBRITA Media Group, warga dengan berbagai latar belakang saling membantu dan menghargai. ” Kalau hari-hari besar keagamaan, warga saling mengunjungi,” kata Melsye Keloway, istri Kumtua Jerry Kawung.

Tak hanya itu, saat perayaan keagamaan Kristiani, biasanya yang sibuk itu warga muslim. ” Beragam kue yang dihidangkan ini di Natal ini merupakan buatan warga muslim. Saat lebaran nanti giliran warga Kristen yang sibuk. Kerukunan di sini sangat baik,” kata Keloway (adm)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *