indoBRITA, Tumpaan – Kepala SMPN 1 Tumpaan, Maxi H Tambajong mengaku sekolah yang dipimpinnya (definitive) baru berkisar satu bulan lebih. Tetapi, sebelumnya Dinas Pendidikan serta Kepemudaan dan Olahraga Minsel telah memberikan jabatan Plt sejak Mei 2019. Ketika dirinya menginjakkan kaki di sekolah ini menjadi tujuan adalah bagaimana mengenal karakter siswa/siswi tersebut.
‘’Karena jujur, setiap wilayah sekolah berbeda-beda. Saya pernah menjadi kepala sekolah diluar ibukota kecamatan. Berarti, sekolahnya berada di desa terpencil. Namun, para siswa dengan telaten bisa mengikuti semua mata pelajarannya dengan baik. Karena memang, para siswa/siswi walau berada di pedesaan tetap ingin sukses,’’kata Tambajong.
Sementara, sekarang dirinya dipercayakan bupati Christiany Eugenia Paruntu di SMPN 1 Tumpaan. Dengan berbagai karakter pasti dilewati. Untuk melewatinya, tak hanya diri sendiri. Melainkan semua elemen, staf guru dan orang tua/wali serta siswa sendiri.
Kata Tambajong, UNBK 2020 ini adalah terakhir dilaknakan. Sebab, sebagaimana keinginan Kemendikbud, mulai 2021 ujian diserahkan ke pihak sekolah masing-masing. Ditambahkannya, karakter siswa tentunya berbeda-beda. Tapi, percaya apapun tingkah laku siswa akan terus dibimbing bersama-sama.
‘’Sementara itu, SMPN 1 Tumpaan terdapat 178 siswa peserta UNBK. Maka dari itu, penegasannya bahwa pelaksanaan UNBK 2020 harus benar-benar selektif. Setiap rapat dengan 42 staf guru/honor dan Tata Usaha selalu disampaikan bagaimana kita menjadikan sekolah ini jadi terbaik. Tentunya, kita lakukan sesuai visi dan misi sekolah. Hanya saja, apabila terdapat siswa ‘kumabal’ ya hal diatas tak bisa dibina lagi melainkan langsung dikeluarkan (bebaskan) biar tak terganggu oleh siswa lainnya,’’tegas Tambajong yang mantan Kepsek SMPN 2 (Wuwuk) Tareran. (ape)