indoBRITA, Minut-Koperasi Serba Usaha (KSU) Batu Emas Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) Tatelu, Rabu (19/2/2020), menggelar rapat tahunan di Kantor Hukum tua (Kumtua) Desa Tatelu.
Ketua KSU Batu Emas WPR Henry Walukow SE, mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan bekerjasama dan menekan MoU dengan PT Aneka Tambang (Antam).
“Saat kita sudah membangun komunikasi dengan PT Antam, dalam arti kata kami koperasi pertama yang akan menyuplai emas ke PT Antam. Tentunya untuk menyuplai emas tersebut ada banyak kriteria atau indikator, salah satunya emas yang dihasilkan adalah emas yang betul-betul bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan standarisasi PT Antam yakni emas yang diolah tanpa merkuri sesuai dengan program kerja pemerintah Republik Indonesia,” tutur Walukow
Dijelaskan Walukow, emas yang akan mereka jual ke PT Antam sesuai dengan standarisasi, dan Koperasi Batu Emas pertama kalinya di Indonesia.
“Kita sejak tahun 2011 sudah mencanangkan pengolahan emas tanpa merkuri. Kami saat ini memakai metode karbon pot dengan menggunakan sianida. Kenapa tidak lagi menggunakan merkuri karena ada dampak bahayanya dan secara ekonomis kami untuk karakteristik material orc yang ada di Tatelu sudah tidak efisien lagi mengolah pakai merkuri dari segi biaya kami sudah tidak ekonomis, tapi lebih menguntungkan kami menggunakan sistem karbon port” terang Walukow.
Secara tidak langsung menurut Wolukow, semua pengusaha dan penambang akan meninggalkan merkuri karena sudah tidak ekonomis tidak menguntungkan lagi.
“Jadi kami berani 2011 sampai saat ini untuk mendeklarasikan diri, bahwa kami adalah tambang rakyat pertama yang tidak menggunakan merkuri dalam pengolahan emas. Kami didukung langsung Kementeriaan Lingkungan Hidup waktu itu melalui Komisi Tujuh dan Pemerintah Kanada lewat Artisanal Gold Council (AGC) yang merupakan lembaga non-profit. Berdasarkan ini kami coba mengembangkan teknologi bagaimana mengola emas tanpa kimia,” tandas Walukow.
Sementara itu, dari pihak AGC Arya Bagus mengatakan, mengapa sampai memilih Batu Emas WPR Tatelu dikarenakan tambang ini sudah berizin dan direkomendasikan oleh pemerintah daerah.
“Ini pertama kalinya PT Antam akan bekerjasama dengan koperasi non merkuri skala kecil di Indonesia,” tutup Bagus.(rus)