indoBRITA, Tenga – Perhatian pemerintah atas kasus Covid – 19 atau Virus Corona makin besar dari pada kasus Demam Berdarah Denque (DBD). Padahal, Sulawesi Utara khususnya Manado baru 1 positif. Tetapi, kasus DBD justru makin menggila saja. Akan hal diatas, masyarakat berharap pemerintah Minahasa Selatan menaruh perhatian atas kasus DBD. Sebab, di Minsel belum berpengaruh dengan kasus Virus Corona.
Melihat hal diatas, anggota DPRD Minsel Jaclyn Ivana Koloay angkat suara soal kasus DBD. ‘’Berawal, akhir Februari 2020, kasus DBD di Kecamatan Tenga terdapat 4 kasus positif. Bahkan, kasus bukannya hilang, namun tetap bertambah.
‘’Dinas Kesehatan Minsel diminta turun tangan soal kasus DBD di Kecamatan Tenga. Bahwa, kasus DBD bukannya berkurang, melainkan makin bertambah. Jadi, mohon Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Tenga untuk bertindak cepat,’’ujar Koloay.
Bahwa, kata Koloay kasus DBD berada di Desa Pakuure I. Desakan kepada Dinas Kesehatan Minsel untuk melakukan fogging atas Desa Pakuure I. Karena memang, kasus DBD di Desa Pakuure I makin menggila.
‘’Jadi, kami berharap ada tindakan segera terhadap kasus DBD. Jangan sampai makin bertambah dari yang sudah ada. Sekali lagi, jangan biarkan hal diatas makin menggila kalau tak diperhatikan pemerintah,’’ujar politikus Partai Perindo.
Koloay menjelaskan, memang anggaran Dinas Kesehatan Minsel dari Perkada APBD 2020 terlalu kecil. ‘’Oleh sebab itu, saya minta TAPD untuk menaikan anggaran kepada Dinkes Minsel. Agar supaya, bila ada laporan soal dilakukan fogging karena kasus DBD, maka pihak tersebut langsung bertindak. Tapi, kalau sudah berulang-ulang kalinya diminta belum ada tindakan, berarti tidak ada anggaran soal fogging,’’sebut Ketua Fraksi Primanas.
Kepala Dinas Kesehatan dr Erwin Schouten melalui Kepala Puskesmas ‘Pingkan’ Tenga Harrol A Tumanduk menjelaskan, apapun yang dismpaikan anggota DPRD Minsel Jaclyn Ivana Koloay langsung ditindaklanjuti.
‘’Ya, setelah mendapat laporan diatas, pihaknya langsung sampaikan kepada atasannya Kepala Dinkes Minsel dan langsung diperintahkan untuk bertindak. Dan pihaknya langsung turun bersama alat fogging dan melakukan penyemprotan di Desa Pakuure I,’’tegas Tumanduk.
Menurut Tumanduk, fogging fokus dilaksanakan untuk memutuskan rantai penularan. ‘’Agar tidak menyebar di semua wilayah. Puskesmas senantiasa menyampaikan melalui penyuluhan tentang
perilaku hidup bersih dan sehat. Katanya, perhatikan kebersihan lingkungan tinggal agar nyamuk tidak berkembang biak,’’pungkasnya. (ape)