Dampak Pandemi Covid-19, Tukang Ojek Mengaku Harus Beraktifitas

Dampak Pandemi Covid-19, Tukang Ojek Mengaku Harus Beraktifitas

indoBRITA, Amurang – Tukang ojek di Amurang dan sekitar mengaku harus beraktifitas setiap hari. Pasalnya, kalau tidak ‘turun’ atau menarik penumpang untuk cari uang makan keluarga. Memang, kami dianjurkan pemerintah berdiam diri dirumah. Akan tetapi, sungguh hal diatas tak bisa dilakukan. Kalau kasus Pandemi Covid-19 sangat rentan terjangkit kepada kami. Walau sederhana, kami lakukan pencegahan dengan menggunakan sarung tangan serta masker.

‘’Kami tak harus diam diri dirumah saja. Kami harus ‘tarik’ penumpang. Walau dianjurkan pemerintah tetap berada dirumah atau social distancing atau juga physical distancing. Namun, apakah kalau kami tinggal dirumah pemerintah bisa membantu kami untuk makan dan minum keluarga,’’tanya Lukas-salah satu ojek di pasar Amurang.

Bacaan Lainnya
Baca juga:  KPU Minsel Nyatakan Hasil Pemeriksaan Kesehatan Bakal Calon PYR - FAM Memenuhi Syarat

Menurut Lukas, ojek adalah mata pencahariannya. Melalui ojek, bisa membantu mendapatkan uang baik makan dan keperluan lainnya. Jadi, kami bukan tidak mau patuh dengan pemerintah. Tapi, kami juga harus melakukan berbagai resiko dan turun kejalan.

‘’Jujur, untuk mendapatkan uang makan saja sangat sulit pasca ditetapkan bencana non alam Panemi Covid-19 di Indonesia dan dunia. Akan tetapi, kami tak harus berdiam diri lantaran harus beraktifitas demi keluarganya. Hanya saja, saat bertransaksi kami jaga jarak dengan penumpang. Sama halnya saat berjalan, kami minta kepada penumpang untuk tidak menempel dengan pengendara. Biar semuanya tidak terkontaminasi. Tetapi, sebagai orang yang percaya, kasus diatas diserahkan kepada Tuhan Yesus,’’ungkapnya.

Baca juga:  Warga Minsel Pertanyakan Sejauh Mana Progres 6 Eks Hukum Tua Melunasi TGR dari Tahun 2022

Senada dikatakan Marthen, tukang ojek dari Buyungon. Bahwa apapun alasan pemerintah harus tinggal dirumah. Tapi, melalui ojek yang sudah puluhan tahun dilakukan harus dijalaninya. ‘’Ya, terpanggil sebagai tukang ojek, maka kami harus setia dengan profesi tersebut. Walau diakuinya, tantangan berat setelah mengetahui Pandemi Covid-19 adalah penyakit mematikan. Sebagai orang yang percaya, kasus tersebut saya taruhkan kepada Tuhan Yesus,’’ucap Marthen.

Dari pantauan media ini, pangkalan-pangkalan ojek di supermarket, mini market dan pasar sedikit berkurang dari biasanya. Tetapi, aktifitas tukang ojek tetap berjalan. Namun, rata-rata tukang ojek menggunakan masker, sarung tangan dan lain sebagainya. Hal diatas guna menjaga wabah corona dan tanggungjawab Negara dalam rangka pencegahan bersama. (ape)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari INDO BRITA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Pos terkait