Yayasan 2 Maret 57 Siap Bangun Bisnis Pertanian Unggulan

Yayasan 2 Maret 57 Siap Bangun Bisnis Pertanian Unggulan

indoBRITA, Amurang – Ahli KTNA Nasional George Jull Umpel (GJU) mengatakan, hingga saat ini belum banyak masyarakat enggan terjun di pertanian. Pertanian itu dianggap kotor, miskin dan bodoh oleh masyarakat tertentu. Dengan demikian, banyak kaum milineal enggan terjun di pertanian. Olehnya, Yayasan 2 Maret 57 akan membangun bisnis pertanian unggulan di Minsel.

‘’Siapa yang mau jadi kotor, miskin dan bodoh dan terjun di pertanian. Olehnya, menurutnya mereka adalah orang terkebelakang. Memang tidak semua masyarakat, hanya segelintir saja masyarakat khususnya milineal,’’kata Umpel.

Bacaan Lainnya

Kata Umpel, selaku kontak tani andalan nasional (KTNA) berencana akan membangun kawasan kebun yang bisa menghasilkan minimal Rp 40 juta per hektar. Jadi, pertanian yang akan dibangun katanya adalah ramah lingkungan.

‘’Tapi, pertanian dimaksud adalah model. Ramah lingkungan dan model. Artinya, itu jelas menghasilkan puluhan juga per hektar. Hal diatas dilakukan dengan system diversifikasi tanaman. Boleh dari holtikultura dan pala biji. Jadi bagaimana petani itu waktu sesudah tanam 20 hari sudah bisa mendapatkan hasilnya,’’jelas tokoh pejuang Minsel ini.

Baca juga:  PYR - FAM, Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Minsel Tahun 2024 Resmi Mendaftar di KPU

Dikatakannya lagi, ada produk pertanian satu bulan bisa dipanen terus. Ada produk pertanian hingga dua bulan dipanen. Sehingga dalam periode tanam akan IB (indeks Bertanam) itu bisa jadi tiga kali dalam pertahun.

‘’Jadi, satu kawasan per hektar bisa menghasilkan puluhan juta per bulan. Dan kawasan itu, menggunakan system pertanian akan dibangun untuk menjadi pusat pelatihan. Hal diatas kepada generasi  muda (GM) Minsel,’’ungkap Umpel lagi.

Ditambahkannya Umpel, percontohan untuk GM Minsel, karena GM Minsel siapapun terlihat kemajuan teknologi pasti akan ikut serta. Tetapi kalau hanya dianjurkan , itu tak bisa jadi. Bahkan, GM melihat hal diatas bukan keinginannya.

‘’Jadi, kase contoh dan bukti dilapangan. Dan tunjukkan pertanian yang sebenarnya. Dan pasti akan banyak orang yang mengikuti pula. Kalau tidak, mana yang akan ikut dalam pertanian diatas. Orang menganggap jadi petani sama dengan orang bodoh,’’jelas putra Desa Teep Trans Amurang Barat.

Baca juga:  Sidang Perselisihan Hasil Pilkada, Kapolres Minsel Minta Seluruh Pihak Jaga Stabilitas Kamtibmas dan Terima Putusan MK

Dengan demikian, rencana akan dibangun pola bisnis pertanian yang modern. Menurutnya, sebelum pelaksanaan diatas, Yayasan 2 Maret 57 akan mengevaluasi tentang pasar. Akan dikaji dengan maksud mencari mutu yang baik.

‘’Seperti diketahui, beberapa bulan Negara kita mengalami bencana non alam yaitu Virus Corona atau pendemi Covid 19. Sebab itu, tujuan dari rencana diatas akan dinikmati banyak orang. Kalau produksi kecil, maka pendapatannya kecil juga. Maka dari itu, tujuannya adalah dengan pendapatan berskala besar,’’tukasnya.

Tokoh koperasi Minsel ini menjelaskan lagi, kunci disini adalah teknologi ramah lingkungan. Artinya, semuanya bisa diakses semua pasar. Kalau ada pestisida tanpa kimia, itu adalah pertanian percontohan unggulan.

‘’Dan sesuai rencana, bulan April 2020 ini akan segera dimulai dan dikelola oleh Yayasan 2 Maret 57. Jadi, Yayasan 2 Maret 57 milik Permesta. Yayasan ini akan bentuk usaha pertanian untuk memberikan motivasi kepada GM Minsel. Supaya, GM Minsel bisa terjun berbisnis dibidang pertanian,’’pungkas Umpel lagi. (ape)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari INDO BRITA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Pos terkait