indoBRITA, Tomohon – Masyarakat Kota Tomohon belakangan dikejutkan dengan hasil beberapa lembaga survei terhadap sejumlah kandidat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 serentak. Menurut pengamat politik Ady Prayitno bahwa kerja politik modern biasanya didasarkan pada hasil survei.
“Terutama soal calon. Tentu surveinya yang kredibel dan persisi bukan survei kaleng-kaleng,” ungkap peneliti politik UIN Jakarta itu, Jumat (26/6/2020) malam via Whatsapp.
Dalam politik, kata Prayitno survei bukan hanya basis kerja tapi juga bisa mempengaruhi opini publik.
“Survei itu base on opini publik yang bisa berkembang setiap saat. Makanya surveinya harus up date bukan data lama,” tukasnya.
Melalui survei, kata dia (Prayitno:red) itu sebatas alat bantu untuk melihat kekuatan kandidat serta apa yang mesti dilakukan. “Di situlah fungsi survei yg sesungguhnya,” ungkapnya.
Juga ditegaskannya, dengan survei kerja pemenangan terukur.
Semenatara dari sejumlah nama yang terjaring dalam pelaksanaan survei dari beberapa lembaga kuat bermunculan nama Syerly Adelyn Sompotan sebagai patahana itu dan menempatkannya sebagai yang terunggul untuk posisi calon Walikota Tomohon.
Disusul nama Jilly Gabriella Eman puteri sulung Walikota Tomohon saat ini dan Wenny Lumentut ketua di salah satu Fraksi dalam DPRD Provinsi Sulawesi Utara serta diikuti nama para politisi lainnya. (Slf)