indoBRITA, Manado – Seluruh daerah di Indonesia investasinya ikut terpengaruh dengan adanya pandemi Covid-19. Kendati demikian, khusus Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tetap berjalan. Walaupun memang sedikit mengalami perlambatan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sulut Frangky Manumpil mengatakan hingga triwulan II tahun 2020, nilai investasi baru mencapai 30 persen dari target yang diberikan BKPM RI Rp5 triliun.
“Realisasi investasi nanti muncul paling banyak di triwulan III dan IV. Kita optimis akan lewat target,” ujar Manumpil di ruang kerjanya, Kamis (27/8/2020) siang.
Untuk mengejar target yang dipatok pusat tersebut, kata Manumpil, timnya akan turun ke lapangan.
“Sesuai arahan pak Gubernur Olly Dondokambey dan pak Wagub Steven Kandouw (OD-SK) kita akan jemput bola. Dengan turun ke lapangan bantu perusahaan untuk melakukan input data terkait investasi,” ungkapnya.
Manumpil mengakui selama pandemi, pihaknya tak bisa turun ke lapangan.
“Kemarin itu hanya lewat email. Untuk lebih mendorong investasi harus turun langsung,” tuturnya.
Manumpil membeberkan sejumlah proyek di Sulut yang berjalan di tengah pandemi.
“Investasi tetap jalan, seperti pembangunan jalan, pembangkit listrik dengan nilai Rp3,7 triliun tetap jalan sudah 70 persen. Jadi tidak ada macet. Investasi jalan terus,” tegasnya.
Selain itu, ditambahkannya, untuk menunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang yang ada di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), sejumlah hotel siap dibangun.
“Ada Luwansa Hotel, Hotel Santini. Dan dari Mariot Group Hotel untuk ekowisata,” bebernya.
“Belum lagi Bendungan Kuwil itu juga investasi dan pembangunan sejumlah rumah sakit di Sulawesi Utara,” tandasnya.
Di sisi lain, Manumpil mengatakan untuk KEK Bitung, progres sudah pada pelengkapan administrasi.
“Usulan izin tetap diproses. Mereka sedang mengurus izin kesesuaian tata ruang, amdal dan lingkungan. Ya, di saat pandemi ini merupakan moment tepat sebelum membangun ke depan sudah siapkan administrasi,” imbuhnya.
Sementara untuk proses perizinan tetap dijalankan, baik itu perizinan maupun non perizinan.
“Di tengah pandemi memang banyak investor melengkapi dokumen termasuk studinya. Mempersiapkan segala sesuatu terkait perizinan di tahun ini. Mudah-mudahan tahun depan bisa direalisasikan dengan membangun konstruksi,” tandasnya.(sco)