Kadis Raco Bentak Kepsek SD dan SMP ‘Bodoh’

Kadis Raco Bentak Kepsek SD dan SMP ‘Bodoh’

indoBRITA, Amurang – Kepala Dinas Pendidikan serta Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Minahasa Selatan DR Fietber S Raco, SPd, Msi dalam pertemuan kepala SD dan SMP khususnya penerima BOS Afirmasi tahun 2020 di SMPN 1 Amurang. Dikatakan Raco, dalam rangka penyusunan RKAS, semua kepala sekolah wajib mengetahuinya. Menariknya, saat pengarahannya ‘emosi’ kepala dinas tinggi dan langsung membentak ‘bodoh’ dengan beberapa pertanyaan kalian.

‘’Saya tegaskan, bahwa kepala sekolah masih kesulitan dalam pembuatan RKAS. Tapi sebenarnya kesulitan itu  adalah guru-guru atau kepala sekolah yang membuat RKAS. Sehingga, RKAS dan priorisasi. Waktu lalu, 20 persen diguanakan pengadaan buku. Itu sesuai juknis, tapi realisasinya hanya kecil,’’katanya.

Bacaan Lainnya
Baca juga:  Dugaan Kasus Korupsi ADD Tahun 2019-2020 di Desa Binebas Naik Tahap Penyidikan

Ini terlalu jauh, misalnya delapan juga, estimasi sekolah realisasi anggaran harus mengacu dari RKAS. Harapannya, bahwa 90 sekolah harus kerja dengan baik. Mumpung ada dana/anggaran, bahwa bicara BOS kita rugi karena ada yang serius ada yang tidak.

‘’Kalau kalian terima BOS Afirmasi, kalian tak diundang disini. Torang punya harapan 90 sekolah adalah sektor buat laporan. Seperti BOS Afirmasi, masuk 60 juta bikin apa itu. Apa kita buat sembarangan, tentu tak bisa itu. Karena ini uang negara, harus terkoneksi dengan aturan. Harus terukur, sekali lagi BOS tercatat di APBD atau di APBDP. Jadi, kalau soal konfirmasi anggaran tidak sesuai dengan rencana-rencana tersebut, yang kenah torang sendiri,’’ucap Raco.

Sekali lagi, Raco menjelaskan ini semua so umum disampaikan. BOS Afirmasi dan BOS Kinerja bukan sekolah yang dibelakang. Tapi, sekolah yang dimuka kemudian sekolah yang sudah berpengalaman.

Baca juga:  Irjen Sandi Pimpin Sertijab PJU Baru Humas Polri

‘’Dari 300 sekolah, 30 persen satu langkah kedepan harus berpikir. Jangan hanya main-main dilevel bawah. Saya berharapan besar, mumpung ada anggaran. Kita ingin rubah mainset yang ada saat ini. Kita harus punya postitih thingking,’’jelasnya lagi.

Jangan ada pertanyaan bodoh. ‘’Kenapa ada pertanyaan bodoh, karena kalian hanya lihat doi (uang, red). Ngoni nda lihat dia pe manfaat. Nda lihat dia pe kedepan. Jadi, kalian semua bodoh. Kalau kepala sekolah hanya berpikir bagitu, kapan mau maju ini Minsel. Ini so eranya IT bapak ibu. Bila kita hambat ini, 50 persen kepala sekolah menghambat perkembangan IT, 50 persen itu sudah memberikan kita kemajuan,’’ucap Raco keras. (ape)

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari INDO BRITA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Pos terkait