indoBRITA, Amurang – Kepala Dinas Pendidikan serta Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Minahasa Selatan DR Fietber S Raco, SPd MSi menjelaskan soal BOS Afirmasi guru/kepala sekolah dapat membuat proposal, untuk pengusulan supaya bisa dapat intervensi diluar BOS Reguler.
‘’Kemudian, sekolah yang kinerjanya bagus otomatis mendapat bantuan BOS Kinerja. Tapi, itu akan diarahkan dari Kemendikbud, dia langsung ‘baloncat’ itu adalah untuk memperoleh infrastruktur pendidikan yang ada di sekolah. Infrastruktur yang butuh disekolah adalah IT. Era digital ini, tidak untuk rehab atau lainnya. Misalnya, bangun sanitasi ada jalur lain lagi,’’ujar Raco.
Lanjut Raco, khusus BOS Afirmasi untuk belanja perangkat-perangkat untuk IT bagi siswa. Dengan system SIPLA (system online) untuk meningkatkan era IT saat ini. Bahwa, volume belanja itu harus lebih banyak kearah tersebut.
‘’Sekarang, kita akan mengabiskan sisa dana tersebut. Menurutnya, kalau kita tidak keras dalam penjelasan. Maka akan banyak terjadi persoalan baru ditengah-tengah bantuan diatas. Maka dari itu, saya minta semua kepala sekolah penerima BOS Afirmasi untuk kiranya dapat menggunakan anggaran dengan baik,’’ungkapnya.
Bahwa, sosialisasi pertama ada di Dinas Dikpora. BOS regular adalah untuk kemajuan sekolah dalam rangka biasa-biasa otomatis sekolah tak akan maju. Syaratnya harus melalui bantuan seperti BOS.
‘’Selama kepala sekolah, mainseed hanya begitu saja. Namun, belanja non IT kapan kita maju. Sementara anak-anak samua suka main IT. Guru-guru samua siap, tapi yang kita tekan adalah kepala sekolah. Tapi, misi dan visi kepala sekolah dalam rangka berbasis IT terus terang akan jadi sampah,’’sebut Raco keras.
Sebab, dilima atau empat tahun kemudian tak akan berguna lagi. Diakuinya, banyak sekolah disejumnlah desa belum memiliki jaringan. Tapi, pemerintah secara umum melakukan itu dengan berbagai cara.
‘’Yaitu, secara umum dan khusus. Hanya saja, hal diatas akan kita pecahkan sendiri dimana, sekolah yang tak memiliki jaringan. Tapi, IT bebas dan bisa melakukan berbagai cara. Seperti, disini tak bisa, namun kita bisa cari cara lain untuk mendapatkannya. Itu adalah kelebihan IT, dari pada tidak sama sekali,’’urainya.
IT kan bisa moof. Disini tak bisa, tapi dilain tempat bisa. Dari pada tidak ada sama sekali jaringan. Tapi ada juga kan offline. Yang luring, misalnya pengadaan laptop. Itu juga kan so IT, laptop atau LCD untuk sekolah.
‘’Dengan demikian, ini yang menjadi harapan kita semua sekolah penerima BOS Afirmasi untuk kiranya dapat lakukan sesuai juknis. Dan hasilnya, kita (anak-anak) yang akan mendapatkannya. Namun, semua kita lakukan proporsional, biar konsumsinya sesuai komitmen,’’pungkas Raco yang akrab dengan Pers ini. (ape)